Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendekatan Pentahelix Dinilai Berhasil Meredam Tumbuh Kembang Radikalisme di Indonesia

Nurkhasanah menyatakan pendekatan budaya dapat menjadi benteng pertahanan masyarakat, menangkal virus paham intoleransi, radikalisme dan aksi teror di

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pendekatan Pentahelix Dinilai Berhasil Meredam Tumbuh Kembang Radikalisme di Indonesia
Shutterstock/Kompas
Ilustrasi radikalisme. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus meminimalisir intoleransi, radikalisme dan aksi terorisme di tanah air.

BNPT membangun ketahanan bangsa melalui penguatan aspek budaya. Hal itu tentu mendapat apresiasi dari Aliansi Mahasiswa Milenial Indonesia (AMMI) yang memuji langkah konkret Kepala BNPT, Boy Rafli Amar.

Ketua Umum AMMI, Nurkhasanah menyatakan pendekatan budaya dapat menjadi benteng pertahanan masyarakat, menangkal virus paham intoleransi, radikalisme dan aksi teror di Indonesia.

“Warisan budaya Indonesia yang sangat kaya adalah modal besar untuk membentengi kita dari paham transnasional. Banyak kearifan-kearifan lokal yang mesti diperkuat dan diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari kita,” kata Nurkhasanah, Senin (7/11/2022).

Nurkhasanah juga menyoroti keterlibatan masyarakat sipil dalam pencegahan paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Menurutnya, BNPT dengan pendekatan pentahelix berhasil meredam tumbuh-kembangnya paham tersebut karena partisipasi publik yang nyata.

Berita Rekomendasi

“Penguatan akar budaya tersebut diwujudkan BNPT RI dengan menggelar kegiatan Parade Budaya Nusantara. Kegiatan ini diikuti oleh ribuan orang peserta dengan menggunakan kebaya. Hal ini menjadi sinyal positif sekaligus memberi pesan kuat bahwa masyarakat Indonesia kini semakin cinta dan sadar akan budayanya sendiri,” tegas Nurkhasanah.

Baca juga: Menteri Agama Minta IPNU Bantu Pencegahan Radikalisme di Sekolah

Nurkhasanah menerangkan bahwa kegiatan Parade Budaya juga merupakan simbol kolaborasi antara pemerintah dengan civil society.

Kolaborasi yang mampu mengokohkan jati diri ke-Indonesiaan. Penguatan identitas budaya nasional bangsa Indonesia melalui parade tersebut ditunjukkan melalui kehadiran para peserta yang mengenakan baju adat atau kebaya.

“Kegiatan yang digagas BNPT menjadi simbol kebhinekaan luar biasa. Hari dimana menggaungkan bersama, inilah Indonesia," imbuhnya.

Dia juga menilai antusias perempuan Indonesia pada kegiatan parade ini. Dia pun meyakini BNPT RI akan semakin sering melibatkan kaum perempuan dalam melindungi keluarga dan komunitasnya dari ideologi dan aksi terorisme.

"Ibu -ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Tiang-tiang rumah tangga. Mereka dapat ikut menjaga keluarga dari virus intoleransi, radikalisme dan terorisme. Parade budaya yang diikuti perempuan berbusana kebaya dimaksudkan pula untuk mendorong peran perempuan dalam upaya pencegahan terorisme. Walaupun tergolong dalam kelompok yang rentan,” sambungnya.

Sementara itu, Museum Rekor Indonesia (MURI) mengapresiasi kegiatan tersebut. MURI memberikan piagam penghargaan sebagai Parade Budaya Dengan Jumlah Peserta Komunitas Terbanyak.

Kepala BNPT RI, Boy Rafli Amar berharap Parade Budaya Nusantara juga dapat menunjukkan kepada seluruh dunia terutama kepada UNESCO (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization).

Bahwa Kebaya Indonesia merupakan salah satu simbol kekayaan kebudayan Indonesia dan didukung penuh oleh berbagai elemen masyarakat Indonesia. Selain itu dengan diharapkan dapat mendorong lahirnya Hari Kebaya Nasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas