Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polda Metro Jaya Teliti Laporan GP Ansor DKI ke Faizal Assegaf soal Ujaran Kebencian Ketum PBNU

Polda Metro Jaya telah menerima dan meneliti laporan Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta terhadap Faizal Assegaf soal dugaan ujaran kebencian.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Polda Metro Jaya Teliti Laporan GP Ansor DKI ke Faizal Assegaf soal Ujaran Kebencian Ketum PBNU
Fahmi Ramadhan
GP Ansor DKI Jakarta Laporkan Faizal Assegaf Atas Dugaan Ujaran Kebencian dan Fitnah Terhadap Ketum PBNU. Polda Metro Jaya telah menerima dan sedang meneliti laporan Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta resmi melaporkan Faizal Assegaf soal dugaan ujaran kebencian. 

Cuitan Faizal Assegaf Dianggap Fitnah

Ainul menyebut pelaporan polisi terhadap Faizal Assegaf merupakan puncak kemarahan pihaknya sebagai kader Nahdlatul Ulama (NU) kepada pegiat media sosial itu.

Ainul juga mengatakan, kemarahan itu dikarenakan pihaknya sudah sering mendengar cuitan cuitan miring yang dilontarkan Faizal Assegaf terhadap NU.

"Ya mungkin ini puncak kemarahan kami sebagai kader NU," kata Ainul di Polda Metro Jaya, Selasa (8/11/2022).

Menurutnya, terlebih apa yang dilontarkan Faizal Assegaf baru baru ini melalui akun Twitternya kepada Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, dianggap sudah vulgar atau berlebihan.

Selain itu, Faizal dianggap sudah menyebarkan fitnah terhadap Yahya Cholil dengan menyebut Ketua Umum PBNU itu sebagai pembenci habaib.

"Jadi akhir-akhir ini (cuitan Faizal Assegaf) sangat vulgar sekali dan beritanya fitnah semua. Makannya kami laporkan ke Polda Metro Jaya," sebutnya.

Baca juga: Polri Dalami Laporan Erick Thohir ke Faizal Assegaf soal Dugaan Pencemaran Nama Baik

Berita Rekomendasi

Ainul juga mengatakan, pihak GP Ansor disebut juga belum menerima klarifikasi apapun dari Faizal Assegaf terkait cuitannya tersebut.

Ia pun menyerahkan penuh proses hukum atas laporan yang dibuat untuk Faizal Assegaf ini kepada pihak Polda Metro Jaya.

"Karena ini persoalan umat, persoalan agama, persoalan keyakinan. Saya kira ini sensitif, harus segera ditindaklanjuti," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas