Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen PDIP: Delegasi Negara KAA 1955 Kaget Lihat Makam Bung Karno yang Begitu Sederhana

Sekjen PDIP mengatakan Bung Karno memiliki peran penting bagi sejarah bangsa-bangsa di dunia, khususnya untuk misi perdamaian.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sekjen PDIP: Delegasi Negara KAA 1955 Kaget Lihat Makam Bung Karno yang Begitu Sederhana
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto bersama 33 akademisi delegasi negara-negara Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok saat berziarah ke makam Presiden Pertama RI Ir. Soekarno di Blitar, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan jika banyak negara-negara di dunia begitu mengagumi sosok Presiden Pertama RI, Ir Soekarno.

Hal itu disampaikan Hasto saat melihat bagaimana antusiasnya 33 akademisi perwakilan delegasi yang dulu ikut serta Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 dan Gerakan Non-Blok (GNB) saat mengunjungi makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.

Bahkan, kata Hasto, para perwakilan delegasi itu tampak kagum saat melihat bangunan makam Bung Karno.

"Sekarang kami jelaskan bagaimana mereka jadi sosok yang begitu mengagumi Bung Karno dan juga kaget dengan makam Bung Karno yang begitu sederhana," kata Hasto di lokasi makam Bung Karno, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: PDIP Harap Pemerintah Minta Maaf ke Soekarno dan Keluarga

Hasto pun mengatakan dirinya telah menjelaskan kepada para delegasi tersebut tentang sosok Bung Karno.

Dia menyebut jika Bung Karno sebagai sosok penyambung lidah rakyat Indonesia.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, Hasto mengatakan  Bung Karno memiliki peran penting bagi sejarah bangsa-bangsa di dunia, khususnya untuk misi perdamaian.

"Kita lihat bagaimana para akademisi dari 33 negara dan pengaruh pemikiran Bung Karno di dalam pidato di PBB To Build The World a New saja itu masih memiliki relevansi yang sangat kuat tentang pentingnya reformasi PBB," ucap Hasto.

Hasto juga mengulas soal keinginan Bung Karno yang ingin dimakamkan di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Namun ada kekhawatiran dari rezim Orde Baru (Orba) terkait situasi politik saat itu.

Sehingga, Bung Karno diputuskan di makamkan di Blitar, Jawa Timur.

"Tetapi di akhirnya ya inilah sejarah proklamator kita dan Bung Karno selalu memberikan inspirasi, tidak hanya bagi bangsa Indonesia tetapi terbukti dengan kehadiran para akademisi digali seluruh pemikiran-pemikiran beliau, karena sangat relevan bagi situasi sekarang dan masa depan dunia," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas