KLHK: Pelaku Usaha Perlu Terlibat dalam Pengurangan Emisi Karbon
Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK mengajak pelaku usaha bertransformasi menjalankan bisnis yang rendah karbon.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Erik S
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto mengajak pelaku usaha bertransformasi menjalankan bisnis yang rendah karbon.
Dirinya juga mengajak pelaku usaha terlibat aktif dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.
Baca juga: KLHK: Pemerintah Susun Peraturan Tentang Pengembangan Kebijakan Biomassa untuk Transisi Energi
Menurut Agus, keterlibatan pelaku usaha bisa menjadi penentu dalam upaya global menghentikan bencana perubahan iklim.
Dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), menurut Agus, merupakan komitmen ambisius Indonesia dalam pengurangan emisi karbon.
“Ambisi Indonesia masih bisa ditingkatkan dengan keterlibatan semua pihak termasuk pelaku usaha untuk memastikan keselamatan dunia dari bencana iklim,” kata Agus melalui keterangan tertulis, Kamis (10/11/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Agus dalam sesi diskusi panel bertajuk “Achieving Net Zero Emission: A High Call for Urgency from Business Perspectives” di Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP27 UNFCCC di Sharm El Sheikh, Mesir.
Berdasarkan dokumen Enhanced NDC, Indonesia meningkatkan target pengurangan emisi GRK pada tahun 2030 dari 29 persen menjadi 31,89% dengan upaya sendiri atau dari 41% menjadi 43,20% dengan dukungan Internasional.
Agus mengatakan saat ini adalah kesempatan melakukan transformasi sistem ekonomi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon.
Baca juga: KLHK Tetapkan 2 Petinggi PT SIPP Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Lingkungan di Bengkalis Riau
Pelaku usaha dapat berinvestasi pada model bisnis sirkular.
"Sirkular ekonomi mendorong usaha regeneratif, dan memperkuat upaya perlindungan, mendukung pengelolaan lingkungan dan masyarakat dalam rantai binisnya," kata Agus.
Dirinya mengingatkan dunia sudah setuju untuk mencapai net zero emission pada tahun 2050.
Sejumlah pelaku bisnis, termasuk di Indonesia juga sudah menyatakan komitmennya untuk mencapai target tersebut.
Chief Sustainability Oficer APP Sinar Mas Elim Sritaba mengatakan pihaknya berkomitmen mengurangi emisi karbon dan berkontribusi terhadap ekonomi global sirkular, dengan memproduksi produk-produk kertas secara berkelanjutan.
Baca juga: KLHK Tetapkan 2 Petinggi PT SIPP Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Lingkungan di Bengkalis Riau