Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Nasional: Profil Mohamed bin Zayed Al Nahyan | KTT G20 di Bali Digelar 15-16 November 2022

Sederet berita populer nasional meliputi profil Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan | Tanggal KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Populer Nasional: Profil Mohamed bin Zayed Al Nahyan | KTT G20 di Bali Digelar 15-16 November 2022
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden UEA Mohamed Bin Zayed Al Nahyan tiba di Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan, Senin (14/11/2022). Berikut profil Mohamed Bin Zayed Al Nahyan yang masuk dalam berita populer nasional Tribunnews.com. 

Dalam sebuah kesempatan, Kamaruddin Simanjuntak, bahkan menilai eks kuasa hukum Putri Candrawathi, Patra M Zen, adalah pengacara sejati.

Kamaruddin beralasan, Patra M Zen, diam dan mundur menjadi kuasa hukum kliennya Putri Candrawathi, begitu sadar telah dibohongi atau di-prank oleh kliennya tersebut.

Patra M Zen, kata Kamaruddin, diprank soal peristiwa pelecehan di rumah dinas Ferdy Sambo yang disebut dilakukan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kamaruddin mengatakan, sikap Patra M Zen yang benar-benar fight saat membela kliennya, namun langsung mundur begitu dibohongi adalah sikap seorang pengacara sejati.

SELANJUTNYA >>>

4. Pengakuan Teman Kuliah Ismail Bolong

Klarifikasi Ismail Bolong soal bantahan setoran miliaran rupiah ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto
Klarifikasi Ismail Bolong soal bantahan setoran miliaran rupiah ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto (Youtube Tribunnews)

Setelah video pengakuannya menyetor upeti ke Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto viral, publik selalu dibuat penasaran dengan Ismail Bolong.

Berita Rekomendasi

Pria asal Bone, Sulawesi Selatan tersebut selalu menjadi perbincangan warga di Kalimantan Timur, karena ia kini tinggal di provinsi tersebut.

Videonya yang membuat gempat ketika pensiunan polisi tersebut mengaku membayar upeti ke Kabareskrim sebanyak Rp 6 miliar dari usaha penambangan batuara ilegal.

Namun pernyataan tersebut ia cabut, Ismail mengaku saat membuat pernyataan tersebut ia berada di bawah tekanan Karo Paminal Divisi Propam Polri Hendra Kurniawan.

Lantas bagaimana dengan masa lalu Ismail di Samarinda, Tribun Kaltim berusaha mengorek keterangan dari teman kuliahnya dulu.

SELANJUTNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas