Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelapor perkara meme stupa Borobudur mirip Presiden Joko Widodo, Kurniawan Santoso menyebut bahwa dirinya tak memiliki akun twitter.

Hal itu diungkapkannya di dalam sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat pada Senin (14/11/2022).

"Saya tidak punya (akun Twitter)," ujarnya di dalam persidangan.

Baca juga: Saksi Bawa Catatan Kecil di Persidangan, Pengacara Roy Suryo Menduga Ada Briefing dari Pihak Lain

Oleh sebab itu, dia mengetahui adanya keributan di Twitter akibat unggahan terdakwa Roy Suryo dari ponsel milik rekannya, Ade Suhendra.

Selain itu, dia juga mengetahui bahwa Roy Suryo mengunggah gamba meme stupa Borobudur mirip Jokowi dari grup whatsapp organisasinya, yaitu Dharmapala Nusantara.

"Bukan lihat di Twitter saja, tapi di grup WA juga banyak mengenai postingan itu," katanya.

Menurutnya, di dalam grup beranggotakan sekira 70 orang itu terjadi kehebohan setelah adanya unggahan dari akun twitter Roy Suryo.

Sayangnya, percakapan grup whatsapp tersebut diungkapkan Kurniawan telah dihapusnya.
"Karena kasus ini sudah empat bulan, saya hapus semua. Saya tidak pernah simpan."

Tak hanya dari grup whatsapp, informasi mengenai unggahan oleh Roy Suryo juga diperolehnya dari media massa dan media sosial milik anaknya.

"Kan dari media saya juga bisa baca. Kan dari grup WA juga saya bisa baca. Kan dari anak saya yang punya instagram, saya juga bisa."

Sebagi informasi, kasus ini berawal dari quote tweet yang dilakukan oleh Roy Suryo melalui akun Twitternya @KRMTRoySuryo2 pada Jumat (10/6/2022) sekita pukul 18.28 WIB.

Baca juga: Kesal dengan Pertanyaan Pengacara Roy Suryo, Pelapor Minta Obat Sakit Kepala di Persidangan

Saat itu, Roy Suryo melakukan quote tweet gambar stupa yang merupakan simbol suci agama Buddha yang telah diedit menjadi gambar yang bukan sebenarnya, yaitu figur stupa yang berwajah selain Buddha.

Kemudian terdapat juga penambahan kalimat terhadap gambar stupa tersebut dengan kalimat 'Mumpung akhir pekan yang ringan-ringan saja tweet-nya.

Sejalan dengan proses rencana kenaikan harga tiket naik Candi Borobudur dari Rp50.000 ke Rp750.000 sudah seharusnya ditunda itu.

Banyak kreativitas netizen mengubah salah satu stupa yang ikonik di Borobudur. Itu lucu hehehe ambyar'.