Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Bacakan 10 Point Saat Pidato di KTT G20

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membacakan 10 point saat berpidato di KTT G20 Bali secara virtual, Selasa (15/11/2022).

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Bacakan 10 Point Saat Pidato di KTT G20
BPMI Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membacakan 10 point saat berpidato di KTT G20 Bali secara virtual, Selasa (15/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membacakan 10 point saat berpidato di KTT G20 Bali secara virtual, Selasa (15/11/2022).

Dalam pidatonya menggunakan bahasa Ukraina, Zelenskyy meminta perang di Ukraina segera dihentikan.

Ia juga menyebut serangan Rusia adalah serangan yang destruktif.

"Kami tidak akan membiarkan Rusia berhenti untuk sejenak waktu, membangun kekuatannya, lalu memulai lagi serangkaian aksi teror dan mengacaukan situasi global. Saya yakin bahwa perang Rusia yang destruktif ini harus dan dapat dihentikan saat ini juga," kata Zelenskyy lewat video conference.

Pada point pertama, Zelenskyy menyinggung soal keselamatan radiasi dan nuklir dan menuding Rusia mengubah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia menjadi suatu bom radiasi yang dapat meledak kapan saja.

Baca juga: Tentara Bayaran Wagner Dibunuh dengan Palu Godam setelah Membelot ke Ukraina

Poin kedua, Presiden Ukraina juga menyinggung ketahanan pangan dan mendorong negara G-19 untuk bergabung dalam inisiatif biji-bijian dari Ukraina.

BERITA REKOMENDASI

Poin ketiga, Zelenskyy juga menyinggung soal ketahanan energi dan ia kembali menuding Rusia menggunakan musim dingin sebagai senjata untuk meneror Ukraina dan negara-negara tetangga.

Sebab sekitar 40 persen infrastruktur energi Ukraina, disebutnya hancur karena serangan rudal Rusia dan drone Iran.

"Salah satu tujuan aksi teror ini adalah untuk mencegah kami mengekspor listrik ke negara-negara tetangga, yang dapat memberikan bantuan Signifikan dalam menstabilkan situasi energi dan menurunkan harga bagi konsumen," kata Zelenskyy.

Baca juga: Ukraina Sanjung China atas Kritik Terhadap Ancaman Penggunaan Nuklir oleh Rusia

Poin keempat, presiden Ukraina juga meminta Rusia untuk membebaskan semua tahanan dan 11 ribu anak yang dideportasi ke Rusia.

Poin kelima, Zelenskyy juga meminta diimplementasikannya Piagam PBB terkait integritas wilayah serta pembangunan kembali tatanan dunia.


Pada poin keenam, Presiden Zelenskyy meminta penarikan pasukan Rusia dan penghentian serangan di Ukraina.

Poin ketujuh, Zelenskyy menyinggung soal keadilan atas terbunuhnya ratusan penduduk yang dibunuh karena serangan Rusia.

"Itulah sebabnya dunia harus mengakui Pengadilan Khusus untuk mengadili agresi Rusia terhadap Ukraina serta membuat mekanisme internasional untuk ganti rugi semua kerusakan yang disebabkan oleh perang ini," ujarnya.

Pada poin kedelapan, Zelenskyy menyinggung soal ekosida atau kejahatan terhadap lingkungan hidup, terkait pentingnya perlindungan alam, dimana ia menyebut jutaan hektar hutan terbakar karena serangan Rusia.

Baca juga: Mesir hingga Ukraina Kecam Serangan Bom Istanbul Turki, Prancis: Kami Dukung Perang Lawan Terorisme

Selanjutnya, tantangan yang kesembilan adalah upaya pencegahan eskalasi, dimana Ukraina menyebut mereka bukan aliansi manapun.

Zelenskyy mengatakan pihaknya menyiapkan jaminan keamanan yang efektif dengan menyiapkan rancangan perjanjian Kyiv Security Compact, dan telah mengajukannya kepada para mitra.

Poin kesepuluh, Zelenskyy meminta diadakan pertemuan antara kedua belah pihak Ukraina dan Rusia, kemudian harus ditandatangani sebuah dokumen yang menyatakan bahwa perang telah berakhir.

"Sekali lagi keamanan radiasi dan nuklir; ketahanan pangan; keamanan energi; pembebasan semua tahanan dan orang yang dideportasi; penghormatan terhadap Piagam PBB dan penegakkan ketertiban dunia; penghentian serangan; penegakkan keadilan; perlawanan terhadap kejahatan ekosida; pecegahan eskalasi; dan yang terakhir, pertemuan kedua belah pihak dan penandatanganan dokumen yang menyatakan perang berakhir," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas