Remaja Dianiaya Anak 'Kombes' saat Jalani Bimbel Calon Taruna Akpol di PTIK
Seorang remaja laki-laki berinisial FB (16) mengaku menjadi korban pemukulan remaja berinsial RC yang disebut anak seorang perwira menengah Polri.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang remaja laki-laki berinisial FB (16) mengaku menjadi korban pemukulan remaja berinsial RC yang disebut anak seorang perwira menengah (pamen) Polri.
Insiden pemukulan itu terjadi saat korban sedang melakukan bimbingan belajar (bimbel) jasmani di kawasan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Sabtu (12/11/2022) lalu.
Ibu korban, Yusna menyebut anaknya dipukuli anak petinggi di Korps Bhayangkara karena dituding menyembunyikan topi.
"Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah terus dia lapor kalau dia dipukul sama salah satu anak petinggi polisi. Tempat kejadiannya itu di PTIK," kata Yusna di Polda Metro Jaya, Selasa (15/11/2022).
Yusna menyebut anaknya dan pelaku memang tengah mengikuti bimbel untuk calon pendaftar taruna di Akademi Kepolisian (Akpol).
Saat itu, Yusna menyebut anaknya dipukuli di lapangan dan parkiran PTIK.
Baca juga: Mengenal Akademi Kepolisian atau Akpol, Awalnya Bernama Sekolah Polisi Bagian Tinggi
Aksi tersebut juga diklaim Yusna dilakukan pelaku di depan pelatih.
"Yang paling bikin saya miris itu pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan dia lihat sendiri kalau anak saya sudah dipukul sama anak itu," ujarnya.
Yusna menyebut akibat pemukulan itu anaknya mengalami sejumlah luka memar di beberapa bagian tubuhnya, bahkan mengalami trauma.
Pengakuan anaknya, pelaku merupakan seorang anak anggota Polri berpangkat Komisaris Besar (Kombes) yang menjabat sebagai Irwasda di sebuah Polda.
Baca juga: Kapolri Kepada Taruna Akpol Angkatan 53: Turun, Dengar Dan Serap Aspirasi Masyarakat
Terduga pelaku, lanjut Yusna, juga kerap mencatut nama orang tuanya saat terlibat masalah.
"Dia (anak saya) bilang, dia (RC) anak Kombes bu, pelatih aja takut sama dia. Karena di mana-mana dia bikin masalah selalu bawa bawa nama anak Kombes," ucap Yusna.
Aksi pemukulan ini telah dilaporkan oleh ibu korban ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (12/11). Laporan terdaftar dengan nomor LP/3596/XI/2022/RJS, Sabtu, 12 November 2022.