Punya Citra Intoleran, Pengamat Unsrat: Anies Bisa Gaet Suara di Manado, tapi Perlu Berjuang Keras
Alfon Kimbal mengatakan sosok Anies Baswedan masih punya kesempatan untuk menggaet suara masyarakat di Manado, Sulawesi Utara (Sulut)
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Alfon Kimbal mengatakan sosok Anies Baswedan masih punya kesempatan untuk menggaet suara masyarakat di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), untuk ajak kontestasi Pilpres 2024.
Meski Anies harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan suara pemilih.
Mengingat mayoritas masyarakat di Manado, tegas Alfon, erat dengan masyarakat yang toleran.
Berbanding terbalik dengan citra Anies yang selama ini dikenal oleh masyarakat luas identik dengan intoleransi dan politik identitas.
Sehingga menggaet suara pemilih di Manado pun jadi tantangan tersendiri bagi Anies.
"Semua ada peluang dari Anies untuk masuk Manado untuk dapatkan suara. Tapi terlepas beberapa hal sebenarnya," ujar Alfon kepada Tribunnews, ditemui di Kantor Tribun Bogor, Kamis (17/11/2022).
"Pertama bahwa Manado itu terkenal dengan daerah toleran, Anies identik intoleran dalam pemilu Jakarta. Itu jadi tantangan untuk Anies masuk ke Manado," tambahnya.
Meski perkara sosiokultural jadi satu di antara beberapa tantangan bagi Anies dalam menghadapi masyarakat Manado, tapi konteks Anies sebagai sosok dengan citra baru jauh lebih penting untuk ia perhatikan.
Sebab, menurut Wakil Dekan FISIP Unsrat ini, Anies masih dapat mengubah situasi di Sulut dengan menampilkan citra barunya sebagaimana yang saat ini ia tengah lakukan dalam safari politik ke beberapa wilayah.
Baca juga: Politisi Demokrat: Anies Bertemu Luhut Bukan Berarti Cocok, Begitupun dengan Gibran
"Sekarang persoalan kita tidak lihat konteks struktur tapi pelaku. Orangnya. Kalau bisa Anies meyakinkan. Persoalannya, situasi wilayah situasi budaya yang ada di sulut itu yang poin penting bahwa Sulut itu kental dengan toleransi," tegasnya.
Langkah eks Gubernur DKI bersama Partai Nasional Demokrat (NasDem) selaku pengusungnya sebagai Calon presdien (Capres) 2024 dalam mengubah citra dipandang Alfon sebagai peluang bagi Anies.
Namun ia mengingatkan, ihwal pemilu bukan hanya soal faktor emosional, tapi juga tentang proses pendekatan yang intim.
"Selama peluang diberikan, dan ingin ubah (citra), pasti semua itu akan jadi. Pemilu bukan persoalan faktor emosional tapi faktor cita rasa, lifestyle, toleran, bukan hanya soal menggebu-gebunya. Tapi pendekatan ke masyarakat dengan cara hati ke hati," tegasnya.