VIDEO Buku (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir: Cerita Perjalanan Hidup Hingga Jadi Menteri BUMN
Buku ini ditulis oleh seorang jurnalis Republika yang juga meraih anugerah Adinegoro, yakni Abdullah Sammy.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Srihandriatmo Malau
Erick mengatakan "(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir" merupakan buku kedua, setelah pada 2011, ia meluncurkan buku pertama berjudul "Pers Indonesia di Mata Saya". Erick melihat ada sisi-sisi baru yang diungkap dari buku ini.
"Jika buku pertama banyak membahas soal perjalanan saya di bisnis media, maka buku ini mengulas berbagai hal baik hidup hingga karier," lanjutnya.
Pria kelahiran Jakarta itu menyebut banyak informasi yang ditulis dalam buku ini berisi peristiwa yang tidak tersorot atau diketahui media.
Sebagai bagian dari transparansi, Erick sengaja menuangkan informasi tersebut dalam buku ini secara apa adanya.
"Saya mengapresiasi karya saudara Sammy, meskipun tentu saja apa yang dituliskan oleh Sammy adalah fakta-fakta tentang saya yang dipahami dan ditafsirkan oleh penulis. Oleh karena itu, mungkin buku ini bisa jadi jendela buat publik untuk mengetahui life journey dari seorang Erick Thohir," kata dia.
Seperti halnya biografi, lanjut Erick, tentu saja tak mungkin merekam secara utuh seluruh sisi kehidupan seorang manusia, namun ia menyebut buku ini mewakili sebagian besar apa yang ia jalani dalam hidup selama ini.
Bagi Erick, buku ini berguna juga sebagai cermin untuk melihat apa yang kurang, atau harus dikoreksi, karena sebagai manusia tentu tak lepas dari kekurangan dan kelemahan.
"Semoga apa yang baik bisa diambil oleh pembaca, dan yang buruk ditinggalkan bagi saya untuk diperbaiki," ucap Erick.
Erick berharap buku ini dapat memperkaya literasi di Indonesia. Harapan kepada para pembaca, khususnya generasi muda, jangan pernah menyerah pada keadaan sesulit apapun tantangan dan cobaan yang menerpa.
Seperti salah satu quote dalam buku ini, "Kesuksesan memerlukan waktu. Sebaliknya kegagalan adalah saat menyerah karena merasa tak lagi memiliki waktu."
"Mari kita terus berusaha dan berjuang selagi masih diberikan waktu oleh Tuhan. Seperti prinsip yang telah dicontohkan para pahlawan kita, sesuai dengan semangat hari ini yang merupakan Hari Pahlawan; "berjuang hingga titik darah penghabisan!" kata Erick.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengapresiasi peluncuran buku Erick. Zulhas menyebut kisah Erick dapat menjadi inspirasi bagi semua orang.
"Saya kenal lama Pak Erick dan keluarganya, kami seperti keluarga, karena berasal dari daerah yang sama. Pak Erick hatinya merah putih, punya empati dan memang man of action, dia pekerja keras dan hasilnya nyata," ucap Zulhas saat menghadiri peluncuran buku Erick Thohir.
Pengamat olahraga yang juga sahabat kecil Erick, Fritz Simanjuntak, menyebut Erick sosok yang berani menerima setiap tantangan.
Fritz mengatakan kesuksesan Erick merupakan buah dari kebaikan dirinya kepada orang lain.
Fritz mengatakan sikap Erick tidak pernah berubah sejak ia kenal Erick sejak 30 tahun lalu.
"Dia merasa tidak punya kompetitor tapi kolaborator makanya dia punya banyak kawan. Dia banyak berbuat baik terhadap orang lain," kata Fritz.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.