5 Permasalahan Dihadapi Lansia di Indonesia Saat Ini Berdasarkan Riset
Penelitian dengan metode etnografi di lima lokasi, yaitu Baru Sangkar di (Sumbar) Kalianyar (Jakarta), Sleman (DIY), Malang (Jatim), Alor (NTT).
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
"Persoalan ini dapat mengakibatkan pengasuh merasa terbebani dan kewalahan," tegas Elizabeth.
Terkait hal ini, ada empat rekomendasi utama bagi para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan (stakeholders) yang didapatkan dari peneliti.
Pertama, meningkatkan kapasitas Kader dengan memberikan pelatihan tentang perawatan lansia.
Mengingat peran utama lader adalah memantau kesehatan dan kebutuhan lansia.
Sekaligus mendukung dan memberi nasehat kepada pengasuh keluarga, dan menghubungkan mereka dengan layanan kesehatan.
Kedua, adanya kunjungan rumah ke sejumlah kecil lansia yang sudah tidak dapat keluar dari rumah (housebound).
Hal ini bisa menjadi bagian dari tanggung jawab Kader dan tenaga kesehatan yang ada di setiap Puskesmas.
Pendekatan seperti itu juga dilaksanakan dalam Proyek Percontohan Perawatan Jangka Panjang di Yogyakarta dan Bali oleh BAPPENAS bersama SurveyMeter.
Ketiga, lansia di Indonesia membutuhkan dukungan finansial dalam jumlah minimal setiap bulan yang dapat diandalkan dari pemerintah.
Hal ini akan memudahkan keluarga, terutama mereka yang miskin atau berpenghasilan kecil untuk mendapatkan perawatan kesehatan dan nutrisi yang berkualitas baik.
Keempat, lansia dengan ketergantungan dalam kebutuhan perawatan harus diperhatikan di masyarakat dan diperhatikan juga oleh para pembuat kebijakan.
Saat ini lansia lebih sering digambarkan sebagai orang yang aktif, sehat, mampu berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dan sosial.
Dengan kata lain, gambaran lansia di Indonesia adalah “lansia berpotensi” atau “lansia tangguh”.
Namun dalam kenyataannya, tidak semua lansia dapat memenuhi harapan ini.
Memberi dan menerima perawatan adalah bagian dari kondisi manusia yang perlu diperhatikan dan diperlihatkan.
Bukan sesuatu yang harus diberikan cap buruk atau stigmatisasi.