Target Pengurangan Emisi, Diaz Hendropriyono Dukung Pengembangan Industri Plastik Ramah Lingkungan
Diaz pun menaruh perhatian pada target yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengurangan emisi gas rumah kaca.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono memberikan apresiasi kepada industri yang memiliki perhatian terhadap masalah lingkungan.
Terutama pada industri yang telah melakukan riset serta menghadirkan solusi inovatif.
Salah satunya, Enviplast, produk kantong plastik dengan bahan alami dan ramah lingkungan yang diproduksi oleh PT Intera Lestari Polimer di Tangerang.
“Saya awalnya datang ingin berbicara terkait industri secara keseluruhan, tapi karena penjelasan terkait teknologinya sangat menarik jadi saya terlalu jauh menikmati jalannya diskusi kantong yang berbahan dasar tepung singkong, jagung, dan minyak nabati ini,” kata Diaz, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Koalisi Global A2Z Akselerasi Penggunaan Kendaraan Nol Emisi, Negara Maju Ditarget Beralih pada 2035
Diaz pun menaruh perhatian pada target yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengurangan emisi gas rumah kaca setidaknya 41persen bersyarat dan 29 persen tanpa syarat di tahun 2030.
Senada dengan Diaz, Direktur PT Intera Lestari Polimer Inge Setyawati mengamini perhatian tersebut.
Ia pun menekankan bahwa Enviplast bergerak mendorong pencapaian tersebut.
Inge juga menjelaskan bahwa Enviplast sebagai produk plastik yang bio-based, mengutamakan bahan dasar yang ramah lingkungan.
Sehingga, ketika sudah tidak digunakan maka plastik tersebut dapat terurai di lingkungan tanpa mencemari sekitarnya.
Herman Moeliana selaku pemilik sekaligus Direktur turut menekankan kembali bahwa plastik biasa yang sudah hancur tetap akan membahayakan kesehatan manusia,
“Plastik biasa tanpa apa-apa itu dijemur akan fragmented pecah-pecah tetep plastik, plastik akan jadi mikroplastik dan yang jadi isu adalah terbawa air ke lautan masuk rantai makanan. Kami juga terus melakukan edukasi kepada publik, tentang apa itu: Bio-Based plastic, biodegradable plastic, dan compostable plastic,” tegas Herman.
Dalam kesempatan itu, Diaz juga berkeliling untuk melihat proses pembuatan plastik ramah lingkungan tersebut.
“Plastik ini akan larut jika kita masukkan ke air panas, pak. Jadi akan hilang ketika kita larutkan," kata Plant Manager Enviplast Iqbal Bustami ketika ditanya oleh Diaz soal proses terurainya Enviplast.