Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pembelian jet tempur F-15 turut dibahas pada pertemuan Menteri Pertahanan Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd James Austin III.

Pertemuan kedua menteri dilakukan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (21/11/2022) pagi hingga sore hari setelah dilakukan upacara penyambutan.

Menhan RI mengatakan Indonesia sedang dalam tahap lanjut dan menunggu persetujuan akhir dari pemerintah.

"Untuk jet tempur F-15, negosiasi masih terus berlangsung," kata Menhan RI pada konferensi pers.

"Saya pikir sekarang tergantung dari pemerintah Indonesia untuk memfinalisasi goal. Karena sebagaimana anda tahu Prioritas pemerintah (Indonesia) saat ini mengontrol pandemi Covid-19 dan mempersiapkan dampak kondisi keamanan pangan Indonesia dan dampak inflasi sebab krisis energi dunia," ujarnya.

Prabowo mengatakan dampak perang di Ukraina disebut telah mempengaruhi kondisi ekonomi dunia.

Baca juga: Keseimbangan Kekuatan di ASEAN Berubah Jika RI Punya Rafale & F-15, Malaysia Semakin Ketinggalan

Belum lagi masalah perubahan iklim, dimana El Nino mengakibatkan panjangnya musim kemarau yang mempengaruhi produksi pangan.

"Ini tentu akan mempengaruhi keputusan akhir pemerintahan Indonesia. Dengan Menteri Pertahanan AS kami telah menghitung dan mendesain program bersama dengan partner kami di industri pertahanan Amerika.

Prabowo Subianto mengatakan bahwa Boeing telah menyetujui tawaran keuangan yang diajukan dan dia yakin paket itu terjangkau.

Dilansir Reuters, pada bulan Februari, Departemen Luar Negeri AS menyetujui potensi penjualan pesawat Boeing F-15ID dan peralatan terkait ke Indonesia dalam kesepakatan senilai hingga US$13,9 miliar, kata Pentagon.

Indonesia telah berusaha untuk merombak armada udaranya yang menua untuk beberapa waktu, yang saat ini mencakup jet F-16 buatan AS dan Sukhoi Su-27 dan Su-30 Rusia.

"Kami tentu mendukung upaya menteri untuk terus memodernisasi sistem dan kemampuan pertahanan mereka dan kami ingin terus membantu dengan cara apa pun yang kami bisa," kata Menteri Pertahanan AS Austin.

“Akuisisi F15 tentu meningkatkan interoperabilitas,” tambahnya.