UPDATE Jumlah Korban Gempa Cianjur: 56 Orang Meninggal Dunia, 700 Terluka
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan sampai pukul 17.25 WIB warganya yang menjadi korban tewas dalam musibah gempa bumi mencapai 56 orang.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut update korban jiwa akibat gempa di Cianjur yang terjadi, Senin (21/11/2022).
Hingga berita ini diturunkan, korban meninggal dunia bertambah menjadi 56 orang.
Hal ini diungkapkan oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman kepada Tribunnews.com.
"Bupati Cianjur baru saja menginformasikan kepada Kompas TV bahwa 56 orang dikonfirmasi meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat," ujar reporter dalam Live YouTube Tribunnews.com, Senin (21/11/2022) sore.
Namun untuk korban luka-luka masih sama dengan update sebelumnya yakni sekira 700 orang.
"Mayoritas korban di Utara berasal dari wilayah Cianjur Utara seperti Cugenang, Warung Kondang dan Gekbrong," kata Herman dilansir dari Breaking News Kompas TV, Senin (21/11/2022) sore.
Kata Herman saat ini kendala yang dihadapi di lapangan adalah putusnya akses ke sejumlah wilayah terdampak gempa.
Baca juga: 40 Anak-anak Menjadi Korban Tewas Akibat Gempa di Cianjur
"Sementara kita masuh terus menampung (data korban) karena akses jalan tertutupi," kata Herman.
Bahkan, akses menuju Jalan Raya Puncak saat ini juga tak bisa dilalui.
"Ini jalan menuju Puncak sudah gabisa dilewati," tuturnya.
Selain itu, aliran listrik di sejumlah rumah sakit di Cianjur, Jawa Barat turut terputus imbas gempa bumi.
Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan sampai pukul 17.25WIB warganya yang menjadi korban tewas dalam musibah gempa bumi mencapai 56 orang.
Akibatnya, ada ratusan warga korban luka dalam musibah gempa bumi yang belum bisa ditangani.
"Di rumah sakit ga ada listrik, genset juga kena bencana,
Jadi operasi tidak bisa dilakukan," kata dia.
Para korban terpusat di tiga rumah sakit di Cianjur, dimana dua diantaranya RS Cimacan dan RS Bhayangkara.
Saat ini, Herman pun telah menginstruksikan pada para tenaga kesehatan di Cianjur Selatan untuk dikirim ke wilayah Cianjur Utara yang jadi lokasi terparah dalam musibah gempa bumi siang tadi.
"70 persen luka berat (yang di rumah sakit)," kata Herman.
Selain itu, Herman juga meminta bantuan dikirimkan para dokter ahli tulang.
Pasalnya, mayoritas warga yang luka mengalami patah tulang akibat tertimpa reruntuhan.
Saat ini, Herman menyebut pihaknya masih terus mendata para korban dan berusaha membuka akses menuju sejumlah wilayah yang terdampak gempa.
"Karena masih banyak titik yang terisolasi," kata Herman.