Badan Geologi Kementerian ESDM: Sumber Gempa di Cianjur Merupakan Kawasan Rawan Bencana Tinggi
Kondisi batuan yang relatif mudah dan kurang terkonsolidasi membuat efek goncangan gempa semakin kuat.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Badan Geologi Kementerian ESDM: Sumber Gempa di Cianjur Merupakan Kawasan Rawan Bencana Tinggi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dampak-gempa-di-wilayah-cugenang-cianjur_20221122_164251.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Hendra Gunawan menyampaikan, sumber gempa yang melanda Wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) merupakan kawasan bencana gempa bumi tinggi.
Menurutnya, hal itu terjadi lantaran kondisi tanah dan batuan di wilayah itu tergolong kurang solid. Hal itu disampaikan Hendra Gunawan dalam Konferensi Pers secara virtual, Selasa (22/11/2022).
"Jadi dari Badan Geologi melalui PVMBG di bidang gempa bumi, sudah menyampaikan kerawanan gempa bumi memang daerah yang terkena atau sumber gempa yang terjadi di Cianjur ini merupakan rawan kawasan bencana bumi tinggi," kata Hendra.
Baca juga: BMKG Prediksi Gempa Cianjur Berulang Setiap 20 Tahun Sekali, Warga Sebaiknya Direlokasi
Dikatakan Hendra, kondisi batuan yang relatif mudah dan kurang terkonsolidasi itu membuat efek goncangan gempa semakin kuat.
"Terlebih dari informasi sumbernya gempa, merupakan gempa bumi dangkal yang tidak jauh dari patahan aktif baribis. Sehingga tidak heran kalau di sana cukup terdampak goncangan dari gempa," tuturnya.
Lebih lanjut, Hendra menambahkan, pihaknya terus melakukan kolaborasi untuk penanganan mitigasi bencana dengan stakeholder terkait.
Dia berharap, adanya kolaborasi antar pihak mampu mengantisipasi terjadinya bencana gempa bumi.
"Kami Badan Geologi secara umum, terus berkolaborasi dengan pihak-pihak yang bisa memperkuat dalam penanganan mitigasi baik itu dengan BRIN, akademisi," ucap Hendra.
"Mengingat coverage atau jangkauan pekerjaan yang ada di badan geologi khususnya di bidang gempa bumi atau longsor, dan tenaga ahli yang belum cukup seimbang dengan coverage cakupan wilayah yang ditangani," sambungnya.
Sebagai informasi, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 diketahui punya titik episenter di pertengahan Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat.
Gempa ini terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
Guncangan gempa tersebut bahkan terasa hingga Jabodetabek. BMKG menduga gempa di Cianjur terjadi akibat aktivitas Sesar Cimandiri, dan merupakan jenis gempa bumi dangkal.