Kisah Warga Gasol Selamat dari Gempa Cianjur Meskipun Rumah Hancur, Kini Trauma dengan Bata
Dini Hamdani (52) warga Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, sedang enak tiduran di lantai teras depan rumahnya ketika gempa Magnitudo 5,6 mengguncang.
Penulis: Adi Suhendi
![Kisah Warga Gasol Selamat dari Gempa Cianjur Meskipun Rumah Hancur, Kini Trauma dengan Bata](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dini-hamdani-52-warga-rt3-rw-2-desa-gasol-kecamatan-cugenang.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Dini Hamdani (52), warga RT3 RW 2 Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur sedang enak tiduran di lantai teras depan rumahnya ketika gempa Magnitudo 5,6 mengguncang, Senin (21/11/2022) siang.
Setelah menjalankan ibadah salat dzuhur, ia pun berbaring di lantai teras depan rumahnya.
Memang, karena menderita sakit sudah cukup lama, istrinya pun memintanya untuk senantiasa di rumah.
Tak ada perasaan apa pun jelang gempa mengguncang.
Ketika sedang enak tiduran, tiba-tiba gempa besar mengguncang.
Baca juga: BNPB Kerahkan Satu Unit Helikopter untuk Distribusi Logistik ke Lokasi Terisolir Imbas Gempa Cianjur
Tak sempat melarikan diri, ia lantas menyelamatkan diri di bawah kursi kayu.
Tembok dan bata rumahnya pun sekaligus ambruk menimpa kursi yang menjadi tempatnya berlindung.
Akibatnya kakinya terluka.
Meskipun begitu, dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki, ia menendang bongkahan tembok hingga kakinya terluka.
Baca juga: PMI Siapkan Nomor Hotline dan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Dengan debu dan bongkahan tembok di sekelilingnya, ia pun bangkit dan langsung teringat dua anak dan menantunya yang ada di dalam kamar.
"Pokoknya gempanya tiba-tiba dan tembok langsung menimpa saya," ujarnya saat berbincang dengan Tribunnews.com di lokasi, Selasa (22/11/2022).
![Rumah Dini Hamdani (52) di RT3 RW 2 Desa Gasol, Kecamatan Cugenang,](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rumah-dini-hamdani-52-di-rt3-rw-2-desa-gasol-kecamatan-cugenang.jpg)
Setelah bangkit, ia langsung mencari anak dan menantunya.
Ia bersyukur tiga anggota keluarganya tersebut selamat karena berlindung di balik lemari kayu.
"Saya bangkit, langsung berlari mencari anak saya. Alhamdulillah mereka selamat berlindung di balik lemari," ujarnya.
Trauma batu bata
Ia mengaku bila dirinya menjadi trauma dengan batu bata.
Pasalnya rumahnya yang terbuat dari bata beratap asbes ambruk.
Sementara kandang kambingnya yang terbuat dari kayu justru masih berdiri kokoh.
"Saya kalau sekarang jadi trauma sama bata, pasalnya bangunan dengan bata ambruk, sedangkan kandang kambing yang terbuat dari kayu baik-baik saja," ucapnya.
Baca juga: Viral Pimpinan Komisi V DPR RI Roberth Rouw Terkekeh Saat Gempa Cianjur Terjadi, Ini Videonya
Kini Dini, istri, dan menantunya tinggal di tenda pengungsian, pasalnya rumah diri dan anaknya ambruk akibat gempa.
Meskipun rumahnya hancur, ia mengaku bersyukur karena diri dan keluarganya selamat.
"Ya mau bagaimana lagi, rumah orang lain juga sama seperti saya," ujarnya.
Di lingkungan RT tempat tinggalnya diketahui dihuni sekitar 100 Kepala Keluarga.
Ada 4 warga meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan dan satu orang lagi masih dalam pencarian.
Sementara di permukiman tersebut terpantau hampir semua rumah roboh termasuk sebuah pesantren yang masih dalam tahap pembangunan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.