Puan Maharani Bicara Soal Tanggap Darurat Gempa Cianjur: Penanganan Korban Harus Jadi Prioritas
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah agar proses tanggap darurat gempa Cianjur dilakukan sebaik mungkin.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah agar proses tanggap darurat gempa Cianjur dilakukan sebaik mungkin.
Dia mengingatkan agar korban-korban gempa mendapat prioritas penanganan.
“Tanggap darurat harus dilakukan secara maksimal. Penanganan korban harus menjadi prioritas, baik evakuasi jenazah korban maupun perawatan terhadap korban-korban luka akibat gempa,” kata Puan kepada wartawan, Selasa (22/11/2022).
Gempa berkekuatan M 5,6 yang terjadi siang kemarin di Cianjur, Jawa Barat, telah memakan korban jiwa lebih dari 100 orang.
Sebanyak 300-an orang pun mengalami luka dan 31 lainnya dilaporkan hilang.
Baca juga: Gempa Cianjur, 268 Orang Meninggal, 151 Orang Hilang, Kepala BNPB: Pencarian Korban Masih Dilakukan
Hingga saat ini, Tim SAR gabungan masih terus berusaha mengevakuasi korban gempa.
Petugas lapangan mengalami kesulitan untuk menemukan lebih banyak jenazah akibat puing-puing rumah dan bangunan yang roboh.
Puan berharap, evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan bisa dipercepat.
“Gotong royong dari wilayah lain seperti dari daerah Jawa Tengah dan DKI Jakarta dapat membantu mempercepat proses penanganan korban gempa, termasuk potensi SAR untuk evakuasi korban dan dari kelompok relawan,” ucap Puan.
Baca juga: Cerita Asep Bawa Orang Tuanya yang Sakit Keras Ke Rumah Sakit Sepekan Sebelum Gempa Cianjur
Menurut Puan, kerja sama berbagai elemen bangsa juga dapat mengoptimalkan segala proses yang dibutuhkan korban gempa.
Apalagi banyak warga yang mengalami luka berat sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut.
“Bantuan tenaga kesehatan dari daerah lain maupun kelompok relawan juga diperlukan mengingat ada banyak korban gempa sehingga membutuhkan ekstra tenaga dan peralatan medis,” jelas Puan.
Lebih lanjut, mantan Menko PMK ini menilai kebutuhan tenaga bantuan trauma healing bagi para korban juga harus menjadi perhatian.