TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - 7 guru dan seorang anak hilang tertimbun longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.

Longsor yang diakibatkan gempa Magnitudo 5,6 tersebut menimbun korban yang sedang dalam perjalanan pulang menuju Cianjur.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Akib Ibrahim Kabupaten Cianjur menyebut para korban masih tertimbun di lokasi longsor.

"Saat ini masih ada tujuh orang guru atau kepala sekolah TK, dan satu orang anak yang hilang, dan dalam upaya pencarian," kata Akib Ibrahim pada wartawan, Rabu (23/11/2022).

Tujuh guru tersebut, kata dia, sebelumnya mengikuti kegiatan Desa Sarongge dan kendaraan yang mereka tumpangi sempat beriring-iringan dengan rombongan Bupati.

Baca juga: Curhat Korban Gempa Diminta Kartu BPJS Kesehatan dan KK Saat akan Periksakan Cucu di RSUD Cimacan

"Para guru dan kepala sekolah TK itu baru selesai mengikuti kegiatan di Desa Sarongge. Sebelumnya mereka beriring-iringan dengan rombongan Pak Bupati dan saya juga," ucapnya.

Menurutnya, petugas gabungan TNI/Polri hingga kini masih melakukan upaya pencarian di titik tujuh orang dan satu anak yang dinyatakan hilang tertimbun tanah longsor.

"Upaya pencarian tadi sempat terhambat karena masih ada gempa bumi susulan, dan hujan yang sering turun di lokasi kejadian," katanya.

Baca juga: Korban Gempa di Desa Sarampad Cianjur Keluhkan Kondisi Tenda Kemasukan Air Saat Hujan Turun

Menurut dia, memasuki hari ketiga pasca bencana gempa Cianjur tercatat ada tiga orang guru dan 32 siswa meninggal dunia.

"Kini tercatat ada sebanyak 55 guru yang mengalami luka, 34 di antaranya luka ringan, 21 luka berat. Sedangkan siswa yang terluka mencapai 216 orang, 211 luka ringan, dan 5 luka berat," katanya.

Penulis: Fauzi Noviandi

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 7 Guru dan 1 Anak Sekolah Masih Tertimbun di Jalan Raya Puncak, Sempat Beriringan dengan Bupati