Jokowi Ingatkan Capres-Cawapres Tak Gunakan Politik Identitas, PKB Singgung Agama Selalu Jadi Korban
Jazilul Fawaid menilai agama selama ini menjadi korban karena dianggap lekat kaitannya dengan politik identitas.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai agama selama ini menjadi korban karena dianggap lekat kaitannya dengan politik identitas.
Hal tersebut dikatakan Jazilul menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo agar para capres dan cawapres untuk tidak menggunakan politik identitas.
"Tapi lebih dari itu, menurut saya kita juga harus mewaspadai bahayanya politisasi hukum, politisasi kapital, harus kita waspadai," kata Jazilul kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, politik identitas yang menyangkut agama itu tidak murni, ada yang membiayai dan memiliki skenario.
"Kelompok agama ini kan sebenarnya semuanya ingin menyampaikan perdamaian. Kalau ada kelompok agama menganjurkan kekerasan, dugaan saya pasti ada orang yang menyuruh," kata dia.
"Nah ini harus dicari ini yang mengatasnamakan agama, seperti halnya juga politisasi kapital, ada segelintir elite kekuasaan pemilik modal yang mengatur, dan ini juga harus diwaspadai," tandas Wakil Ketua MPR RI itu.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada para Capres dan Cawapres untuk tidak melakukan politik yang menyinggung SARA termasuk di dalammya politisasi agama dalam Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Presiden saat membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke XVII di Solo, Jawa Tengah, Senin, (21/11/2022).
“Apalagi membawa politik-politik SARA, tidak, jangan. Politisasi agama, tidak jangan. Setuju? Politisasi agama, jangan, jangan,” kata Jokowi.
Baca juga: Ancaman Politik Identitas, Bayangi Pesta Demokrasi Pemilu 2024
Presiden mengatakan bangsa Indonesia sudah merasakan dampak yang ditimbulkan akibat politik yang menyinggung SARA. Dampak tersebut berlangsung cukup lama
“Hindari ini. Lakukan politik-politik gagasan, politik-politik ide. Tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas, jangan. Sangat berbahaya bagi negara sebesar Indonesia yang sangat beragam,” katanya.
Presiden berharap suhu politik tidak panas pada Pemilu 2024 mendatang. Presiden ingin suhu politik tetap sejuk dengan Pemilu yang beradu gagasan untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik.
“Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada para Capres dan Cawapres, untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit, syukur bisa adem. Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.