Soal Ricuh Munas HIPMI di Solo, Ma'ruf Amin: Perbedaan Pasti Ada, Tidak Perlu Berlebihan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi insiden perkelahian peserta Musayawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Solo.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin merespons insiden perkelahian peserta Musayawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Solo, Jawa Tengah.
Peristiwa adu jotos di luar forum Munas HIPMI XVII itu, menurut Ma'ruf, tindakan yang berlebihan.
Menurutnya, dalam suatu musyawarah adalah hal yang wajar jika ada perbedaan, namun tidak perlu disikapi berlebihan bahkan sampai terjadi permusuhan.
Ia berharap, sebagai calon pemimpin, seluruh kader HIPMI bisa mengendalikan diri dalam setiap perbedaan.
"Perbedaan itu pasti ada, biasa kita dalam hidup kalau tidak ada perbedaan itu namanya itu tidak memiliki inisiatif dan kreativitas."
"Tetapi perbedaan itu harus bisa disalurkan secara lebih terhormat sehingga tidak perlu berlebihan sampai terjadi permusuhan,” kata Ma'ruf Amin, Rabu (23/11/20220 dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Korban Pemukulan di Munas HIPMI Lapor Polisi, Terduga Pelaku Terancam Pidana 5 Tahun
Ma'ruf Amin menilai, HIPMI yang merupakan wadahnya para pengusaha muda justru kadang kurang terkendali.
"Itu sudah diperingatkan oleh Presiden, apalagi kalau tidak diperingatkan, diperingatkan saja masih,” tutur Ma'ruf.
Ma'ruf Amin pun berharap insiden tersebut tidak berbuntut panjang.
"Saya harapkan tidak berbuntut ya, kalau berbuntut itu yang bahaya," kata Ma'ruf.
Adu Jotos karena Salah Paham dan Beda Pendapat
Munas HIPMI XVII yang digelar di Hotel Alila Solo ini diwarnai kericuhan pada Senin (21/11/2022).
Salah satu peserta Munas HIPMI, sempat memukul dan menendang peserta lain.
Akibatnya, ada peserta yang mengalami luka lebam hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi, Solo.
Adapun peserta munas tersebut berinisial MA (40) yang berasal dari Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Keributan ini terjadi saat munas diskors karena kondisi sedang tidak kondusif akibat banyaknya interupsi.
Ketua Organizing Committe (OC) Munas Hipmi XVII Muhammad Ali Affandi mengatakan kericuhan ini terjadi di luar sidang pleno Munas.
Kericuhan yang berujung pada adu jotos ini, diduga bermula karena adanya perbedaan pendapat saat persidangan.
Adapun beda pendapat itu perihal kelanjutan sidang apakah telah memenuhi kuorum atau belum.
Pada saat itu, pimpinan sidang menanyakan kesiapan sidang, namun tiba-tiba banyak peserta yang menyampaikan interupsi.
Ada yang setuju sidang segera dilanjutkan, namun ada pula peserta yang meminta agar sidang ditiadakan.
Adapun alasannya karena Sidang Pleno Munas tidak sah apabila hanya dihadiri 50 persen plus 1 peserta.
Saat pimpinan menanyakan soal itu, gelombang penolakan dari para peserta terjadi.
Hingga akhirnya, kericuhan pun terjadi.
(Tribunnews.com/Milani/Galuh Widya Wardani/Daryono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.