Para Dokter Tetap Lakukan Triage dan Operasi Cedera Ekstremitas Saat Gempa Susulan di Cianjur
Tim gabungan PABOI ini kemudian membantu melakukan triage dan pemilahan secara cepat terhadap pasien-pasien yang mengalami cedera ekstremitas.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) mengirimkan Tim Badan Penanggulangan Bencana PABOI untuk membantu penanganan kasus trauma bedah tulang atau cedera ekstremitas bagi korban terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Tim dengan Ketua Yogi Prabowo menjadi supporting bagi Tim PABOI Jawa Barat yang menjadi garda terdepan penanganan kasus-kasus orthopedi korban gempa bumi Cianjur.
Tim gabungan PP PABOI dan PABOI Jawa Barat, kemudian disusul kedatangan Tim PABOI Cabang Sulawesi Selatan dan Irian Jaya yang dipimpin oleh Idrus Paturusi.
Baca juga: Gempa Susulan di Cianjur Masih Terjadi: 191 Kali hingga Kamis Pagi
Tim gabungan PABOI ini kemudian membantu melakukan triage dan pemilahan secara cepat terhadap pasien-pasien yang mengalami cedera ekstremitas.
Pemilahan pasien ini sangat penting dalam manajemen penanganan bencana agar pasien segera mendapatkan penanganan yang cepat, dan tepat sesuai dengan urgensi kasusnya.
Kasus-kasus cedera ekstremitas dengan kriteria mayor dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sebagai RS rujukan utama kasus bedah orthopedi penanganan korban gempa Cianjur.
Kasus-kasus orthopedi lainnya yang jumlahnya cukup banyak dilakukan penanganan di rumah sakit-rumah sakit di sekitar wilayah Cianjur dan juga di RS Bhayangkara Cianjur yang kondisinya masih baik pascagempa terjadi.
Menurut informasi dari Ketua PABOI Jawa Barat, Dicky Mulyadi, kamar operasi RS Bhayangkara Cianjur masih aman dan layak untuk melakukan tindakan operasi, meskipun operasi yang dilakukan hanya untuk kasus-kasus sifatnya ringan karena fasilitas dan kelengkapan yang tidak memadai untuk operasi major.
Sedangkan untuk kamar operasi di RSUD Sayang Cianjur, sampai saat ini masih dinyatakan tidak aman untuk tindakan pembedahan setelah dievaluasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Alhamdulillah Sejauh ini pasien-pasien orthopaedi korban gempa Cianjur sudah tertangani dengan baik tanpa ada kendala. Dengan sinergi dan kolaborasi kerja yang baik antara PP PABOI, PABOI Jawa Barat dan dibantu rekan sejawat dari PABOI Sulawesi Selatan sementara ini kegiatan penanganan mulai triage sampai tindakan pembedahan berjalan lancer dan relatif tidak terjadi penumpukan pasien," kata Dicky Mulyadi dari lokasi bencana dalam keterangannya, Kamis (24/11/2022).
Dicky mengatakan pada Rabu (23/11/2022) semua pasien yang berjumlah sementara 94 orang yang terdata memerlukan tindakan pembedahan sudah tertangani dengan baik.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PABOI Yogi Prabowo, mengingatkan untuk tetap waspada dan tidak boleh lengah karena masih banyak daerah-daerah yang belum dibuka aksesnya. Hal ini karena akses jalan yang tertutup akibat longsor.
Hal ini juga yang mendasari instruksi dari Ketua PP PABOI Ismail HD untuk mengirimkan tim kedua dari Jakarta dengan membawa sumber daya manusia dan logistik tambahan untuk mensupport tim gabungan PABOI yang sudah bekerja di Cianjur.
Ismail juga menambahkan dokter-dokter orthopaedi dan traumatologi yang tergabung dalam Badan Penanggulangan Bencana PABOI di beberapa wilayah yang dekat dengan Jawa Barat seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogjakarta dan Jawa Timur telah disiagakan untuk berangkat ke lokasi bencana gempa Cianjur jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.