Wapres Minta Masyarakat Gelar Salat Gaib di Masjid dan Pesantren Untuk Korban Gempa Cianjur
Wakil Presiden Maruf Amin mengimbau masyarakat menggelar salat gaib baik di masjid-masjid maupun pesantren-pesantren untuk korban gempa Cianjur.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin mengimbau masyarakat menggelar salat gaib baik di masjid-masjid maupun pesantren-pesantren untuk korban meninggal dunia dalam peristiwa gempa yang berpusat di Cianjur beberapa waktu lalu.
Ia berdoa agar para korban meninggal dunia wafat dalam keadaan syahid.
Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri Peringatan Maulid Ke-18 Pondok Pesantren Al-Jauhari, Kampung Sangojar, Desa Sindanggalih, Karangtengah, Kabupaten Garut pada Kamis (24/11/2022).
"Kepada seluruh masyarakat, saya minta untuk di masjid-masjid terutama di pesantren-pesantren, di masjid-masjid untuk melakukan shalat gaib terhadap mereka (korban gempa di Cianjur) yang sudah meninggal," kata Ma'ruf.
Baca juga: Wapres Minta Kemenag Inventarisasi dan Bantu Korban Gempa di Cianjur dari Kalangan Pesantren
"Dan mudah-mudahan mereka yang sudah meninggal itu dalam keadaan Syahid, amin, Insya Allah dan dilakukan shalat gaib di masjid di mana-mana, itu seruannya," sambung dia.
Terkini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan adanya penambahan korban jiwa yang telah ditemukan pasca gempa bumi yang berpusat di Cianjur Jawa Barat.
"Per hari ini, 271 jenazah sudah teridentifikasi. Pencarian dan evakuasi gabungan dari tim SAR, BNPB, BPBD, TNI/POLRI dan relawan lebih dari 1.000 personil. Hasilnya menemukan empat orang, tiga meninggal dunia di Cugenang dan satu selamat. Masih ada korban hilang 40 orang," ujar Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Relawan Ganjar Terjun ke Lokasi Gempa Cianjur, Salurkan Bantuan dan Data Kebutuhan Warga
Data tersebut kata Suharyanto berasal dari Puskesmas dan Rumah Sakit di Cianjur. Sedang ditelusuri apakah jumlah korban teraebut termasuk yang sudah dimakamkan atau belum.
"Pencarian dan evakuasi dilaksanakan secara terus menerus, meski hujan tim tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian," kata Suharyanto.
Pendataan sementara, korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang, sedangkan kerugian materil sebanyak 56.320 rumah alami kerusakan dengan rincian rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah.
Fasilitas umum lainnya juga turut terdampak, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran.
"Rumah ini didata mulai RT, RW, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas sampai kepala OPD, kepala OPD telah diperintahkan oleh Bupati untuk ikut melakukan pendataan, di samping itu adanya bantuan dari perguruan tinggi, tim PUPR juga telah turun melakukan pendataan," tutur Suharyanto.