Gempa Cianjur, Relawan Ganjar Berikan Trauma Healing bagi Anak-anak di Pengungsian
Sahabat Ganjar pun terjun langsung untuk memberikan Bantuan Kemanusiaan berupa Dapur Umum serta bantuan paket sembako lainnya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa Bumi berkekuatan 5,6 M mengguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November, lalu.
Atas musibah itu, ratusan korban meninggal dunia dan menyebabkan kerusakan pada bangunan-bangunan sekitar.
Sahabat Ganjar pun terjun langsung untuk memberikan Bantuan Kemanusiaan berupa dapur umum serta bantuan paket sembako lainnya.
Para relawan Ganjar pun fokus melakukan trauma healing kepada anak-anak yang terdampak Gempa Cianjur, serta membagikan makanan siap saji kepada para warga yang menjadi korban.
Beberapa lokasi yang dikunjungi oleh Sahabat Ganjar kali ini meliputi Desa Sukamanah Kec. Cugenang, Kel. Sayang dan Kelurahan Bojong Herang, Kabupaten Cianjur.
Ketua DPC Kabupaten Cianjur Iwan Hermawan mengungkapkan, fokusnya kali ini memberikan treatment trauma healing kepada para korban khususnya anak-anak.
"Kita berikan games kecil kepada anak-anak disini. Rekan-rekan juga memainkan alat musik supaya bisa menghibur dan besar harapan agar masyarakat Cianjur lekas bangkit dari bencana yang ditimpanya," kata Iwan, Jumat (25/11/2022).
Relawan Ganjar yang diketuai oleh Gus Nahib ini terus bergerak untuk membantu para korban.
Sahabat Ganjar juga membagikan makanan siap saji kepada para korban yang berada di posko-posko pengungsian.
"Kita berikan juga makanan siap saji, bantuan terpal dan beberapa bahan pokok makanan lainnya. Semoga ini semua bisa meringankan beban para korban selama berada di posko," tambahnya.
Baca juga: Hari Pahlawan, Veteran dan Tokoh Lintas Agama Gelar Doa Bersama Sahabat Ganjar di Medan
Hingga Kamis kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 272 orang meninggal akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 skala richter yang mengguncang Cianjur. 162 diantaranya telah teridentifikasi, namun masih ada 39 orang yang hilang.
Sementara itu, banyak bangunan yang mengalami kerusakan, ada 15 kecamatan yang terdampak, dan lebih dari 61 ribu pengungsi menyebar di sejumlah titik.