Warga Luar Datangi Lokasi Gempa Cianjur Hanya Lihat-lihat, Basarnas: Bahaya, Repotkan Tim Evakuasi
Basarnas mengimbau warga luar yang tak terdampak gempa Cianjur untuk tidan datangi lokasi gempa karena bisa berbahaya dan hambat proses evakuasi.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Analis Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Joshua Banjarnahor mengungkapkan, hingga saat ini masih banyak warga luar yang tidak terdampak gempa Cianjur mendatangi lokasi gempa hanya untuk melihat-lihat.
Titik yang paling banyak didatangi warga luar tersebut adalah Rumah Makan Shinta, karena titik ini adalah akses utama untuk menuju lokasi gempa.
"Yang paling utama adalah di Rumah Makan Shinta, di mana itu adalah akses utama untuk arah ke puncak. Jadi banyak warga, khususnya warga yang tak terdampak."
"Warga dari luar entah dia melintas, entah dia penasaran lokasinya di mana, jadi mereka datang ke lokasi tersebut, melihat," kata Johsua dalam tayangan LIVE Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Jumat (25/11/2022).
Menurut Joshua, kedatangan warga luar tersebut justru akan membahayakan mereka dan merepotkan tim evakuasi yang sedang melakukan pencarian korban.
"Ini bagi kami bakal membahayakan para warga tersebut, dan juga merepotkan tim evakuasi di sini dalam melakukan kegiatan evakuasi tersebut," imbuhnya.
Baca juga: Kementan Beri Bantuan Rp 2,69 Miliar untuk Korban Gempa Bumi Cianjur
Lebih lanjut, Joshua menyebut, Basarnas telah berkoordinasi dengan Kepolisian untuk mengentikan warga luar yang ingin menonton lokasi gempa Cianjur dan proses evakuasi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, sudah ditanggapi dan terus dimaksimalkan. Karena kita terkadang juga kita mau untuk menghentikan mereka untuk tidak menonton, tapi kita harus dengan cara humanis."
"Tidak serta merta kita bentak atau apa, tapi kita secara humanis kita beri pengertian," terang Joshua.
Joshua menekankan, larangan bagi warga luar yang datang untuk melihat lokasi gempa Cianjur ini bukan tanpa alasan.
Baca juga: Tawa Anak-anak Korban Gempa Cianjur Ikuti Trauma Healing di Posko Bantuan BIN
Namun karena saat ini masih ada beberapa patahan yang timbul akibat gempa dengan magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) kemarin.
Terlebih ditambah lagi dengan kondisi hujan yang menerpa Cianjur kemarin.
Air hujan tersebut dapat menyebabkan patahan terisi air dan menimbulkan longsor susulan.
"Karena di atas juga ada beberapa patahan, ini yang kita wanti-wanti. Karena bilamana patahan tersebut, apalagi kemarin hujan, ternyata dia terisi air, itu bisa menimbulkan longsor susulan," pungkasnya.
Baca juga: 2 NPWP Atas Nama Paud Islam dan TK Al Azhar 18 Cianjur Ditemukan di Lokasi Longsor Cugenang