Jokowi Peragakan Cara Bersalaman dengan Joe Biden dan Xi Jinping di Hadapan Relawan, Tidak Menunduk
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus yakin akan kemampuan sendiri.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato di hadapan puluhan ribu relawannya yang hadir dalam silaturahmi Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus yakin akan kemampuan sendiri.
“Kita harus yakin akan kemampuan kita sendiri. Sekali lagi kita harus yakin akan kemampuan kita sendiri, kita harus percaya diri dan optimis,” kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Ingin di 2045 Indonesia Masuk 5 Negara Ekonomi Terkuat di Dunia
Presiden menceritakan pengalamannya saat memimpin KTT G20 di Bali beberapa waktu lalu.
Pada forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia yang terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa tersebut, kata Presiden, Indonesia mampu berdiri sejajar dengan negara negara lain.
Presiden lalu mencontohkan saat dirinya bersalaman dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, dan presiden negara-negara maju lainnya di KTT.
Presiden Jokowi lalu menyodorkan tangan tanpa menunduk.
“Saya waktu salaman dengan mereka dengan presiden Biden saya salaman juga. Kita negara besar, waktu salaman dengan presiden Xi Jinping, di sana negara besar di sini juga negara besar, saya salaman juga begini (mendongkak) dengan negara-negara besar kita juga tidak menunduk, salaman juga begini,” kata Presisen sambil mencontohkan cara bersalaman.
Presiden mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus optimis, berdiri tegak dan mendongkak saat bertemu dengan negara lain.
Hal itu menunjukkan banhwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar.
“Dengan kepala mendongak menunjukkan kita bangsa besar yang benar-benar memiliki keinginan untuk jadi negara maju dengan kerja keras yang tinggi, tanpa lelah, tanpa menyerah. Jangan sedikit-sedikit mengeluh, jangan sedikit-sedikit mengeluh, bukan bangsa pekerja keras namanya. Setuju? Semuanya harus bekerja keras setuju? Semua harus bekerja keras tanpa lelah tanpa menyerah setuju?” ujar Jokowi.
Indonesia Harus Bangga
Pada kesempatan itu Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia harus bangga karena dapat menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi global yang tidak menentu.
“Kemarin saat KTT G20 dikatakan oleh managing director IMF, Indonesia adalah titik terang ekonomi dunia di tengah kesuraman ekonomi global. Ini kita harus bangga karena semua negara sulit, karena pandemi, adanya krisis pangan, krisis energi, perang di Ukraina, krisis keuangan semua negara sulit semua, kita patut bersyukur, karena negara kita masih bisa tumbuh sekali lagi 5,72 persen,” kata Jokowi.
Presiden juga mengatakan bahwa Indonesia berhasil menjadi jembatan perselisihan negara-negara yang sedang berkonflik.
Indonesia dapat diterima oleh dua pihak yang sedang berselisih.
“Artinya kepemimpingan global indonesia sekarang ini berada di titik puncaknya,” katanya.
Bangsa Indonesia kata Presiden wajib bersyukur karena Indonesia bisa mencatatkan pertumbuhan ekonomi, disaat negara lain mengalami gejala resesi.
“Alhamdulilah kita patut bersyukur ini kita tidak sombong tapi kita dipuji di mana-mana. Pemimpin negara negara lain memuji negara kita karena kita bisa mengendalikan inflasi, bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita. Ini yang wajib kita syukuri. Oleh sebab itu pembangunan yang sudah kita lakukan reputasi global yang sudah kita raih, harus kita lanjutkan setuju?” kata Presiden Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.