Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bogor Go Green 7 Upaya Mengkoneksikan Isu Lingkungan dengan Kepentingan Masyarakat Lokal

Bogor Go Green 7 sebagai langkah kolaborasi Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB dapat apresiasi Menteri LHK Siti Nurbaya.

Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Bogor Go Green 7 Upaya Mengkoneksikan Isu Lingkungan dengan Kepentingan Masyarakat Lokal
ist
Menteri Siti Nurbaya pada puncak acara Bogor Go Green 7 yang diselenggarakan di Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, Bogor, Minggu (27/11/2022).  

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Bogor Go Green 7 sebagai langkah kolaborasi Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB (HAE IPB) bersama-sama Pemda Kabupaten Bogor dan Kelompok Masyarakat Sadulur Raya diapresiasi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.

"Kegiatan ini selaras prinsip green development yakni: economically feasible, socially acceptable dan environmentally sustainable," kata Menteri Siti Nurbaya pada puncak acara Bogor Go Green 7 yang diselenggarakan di Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, Bogor, Minggu (27/11/2022).

Pemilihan Kecamatan Nanggung dengan luas areal 69 ribu hektar yang merupakan bagian di Kabupaten Bogor yang luasnya sekitar 200 ribu hektar, karena wilayah ini memiliki posisi strategis dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan hidup dan mitigasi bencana di Kabupaten Bogor.

Ditegaskan, acara ini sejalan dengan kerja-kerja yang tengah dilakukan Pemerintah terutama berkaitan dengan perspektif hijau (green) yang telah menjadi perhatian dunia dan juga diterapkan di Indonesia yang bergerak sangat cepat.

"Saat ini sekitar 37 persen lahan di Kecamatan Nanggung merupakan lahan  kritis dan perlu segera dilakukan pemulihan lingkungan melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang sistematis dan masif. Dalam proses ini  partisipasi peran serta masyarakat sangat penting," ujar Menteri Siti.

Salah satunya disebutnya dapat dilakukan melalui program Perhutanan Sosial dan Kemitraan Konservasi.

Pola pemberdayaan masyarakat yang tepat akan membantu perlindungan lingkungan, kelestarian hutan dan dukungan sosial ekonomi masyarakat.

Berita Rekomendasi

Kegiatan Bogor Go Green 7 menjadi salah satu upaya bersama mewujudkannya.

“Saat ini dunia menghadapi tantangan yang berat, Bumi menghadapi tantangan lipat tiga (triple planet challenges) yakni perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi. Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi. Di tengah krisis tersebut, tidak ada pilihan lain selain bekerja sama. Menjadi bagi kita semua untuk melakukan akselerasi aksi-aksi nyata memerangi tantangan dimaksud,” jelas Menteri Siti.

Menteri Siti bersyukur bahwa Persemaian Modern Rumpin yang dibangun melalui mekanisme Public Private Partnership dapat bersinergi dengan Kebun Bibit Desa dan membawa manfaat bagi masyarakat di sekitarnya dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.

Menteri Siti juga menjelaskan bahwa Indonesia terus berupaya untuk memimpin dengan memberi contoh.

Dua bulan yang lalu, kita telah menyampaikan Peningkatan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (Enhanced NDC), yang berisi peningkatan target penurunan emisi Indonesia dari 29% menjadi 31,89% dengan kemampuan negara sendiri, dan dari 41% menjadi 43,20% dengan dukungan internasional.

Baca juga: Menteri LHK Sampaikan Pandangan Pemerintah kepada DPR RI dalam Pembahasan Revisi RUU KSDAHE

Sementara itu, Ketua Umum DPP HA-E IPB, Bambang Hendroyono, menyampaikan beberapa nilai strategis dari Bogor Go Green 7

“Pertama, Bogor Go Green 7 merupakan upaya untuk mengkoneksikan isu lingkungan dengan kepentingan masyarakat lokal. Bogor Go Green 7 oleh karenanya, diinisiasi di tingkat lapangan melalui upaya konsolidasi dan kordinasi dengan multipihak,” papar Bambang yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Di dalam Bogor Go Green 7, pemberdayaan masyarakat menjadi faktor utama. Pendampingan dalam hal pemenuhan persyaratan perhutanan sosial, diskusi kelompok, hingga penggunaan teknologi dalam pemetaan, dan lain sebagainya.

Program ini juga menempatkan masyarakat yang tergabung dalam Sadulur Bogor Raya, sebagai unit penting dalam pelaksanaan program.

“Bogor Go Green 7 bersifat sosial dari dan untuk masyarakat Nanggung. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat Nanggung, untuk secara aktif, dengan penuh inisiatif dan secara kolektif memasukkan isu lingkungan dalam setiap aktifitasnya, khususnya dalam berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang/ lahan,” tambah Bambang.

Bogor Go Green 7 mengusung tema “Green Economic Recovery: Penanaman, Fasilitasi Perhutanan Sosial dan Pembangunan Sentra Hutan Rakyat sebagai upaya Pemulihan Lingkungan dan Ekonomi”.

Adapun rangkaian kegiatan ini terdiri dari penanaman, penyerahan Kebun Bibit Desa, fasilitasi perhutanan sosial, dan fasilitasi sentra hutan rakyat. 

“Inisiatif DPP HA-E IPB bersama Kementerian LHK, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Sadulur Bogor Raya menyelenggarakan Bogor Go Green 7 ini relevan dan sangat strategis, serta merupakan kontribusi penting dalam rangka membangun dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim yang dihadapi bangsa Indonesia dan dunia saat ini. Sekaligus ini membuktikan sensitivitas Alumni Fahutan IPB University terhadap isu-isu aktual di tengah masyarakat,” pungkas Menteri Siti.

Baca juga: Menteri LHK dari COP27 Mesir: Dukungan Negara Maju untuk FoLU Net Sink 2030 Indonesia

Peserta kegiatan Bogor Go Green 7 antara lain perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, perwakilan Forkopimda Kabupaten Bogor, Forkopimda Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, para pelajar, serta kelompok tani hutan di Kecamatan Nanggung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas