Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Apih Bagaimana Detik-detik Rumah Tetangga Terangkat oleh Gempa Cianjur: Untung Saya Selamat

Apih menyaksikan rumah tetangganya yang berada di sebelah Pesantren Almubarok terangkat hingga fondasinya akibat gempa Cianjur.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Cerita Apih Bagaimana Detik-detik Rumah Tetangga Terangkat oleh Gempa Cianjur: Untung Saya Selamat
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI
Warga melihat bangunan pesantren dan rumah warga yang rusak dan amblas di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Akibat gempa bumi di kawasan Cianjur berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022, lebih dari 160 bangunan di kampung ini mengalami kerusakan sangat parah. Selain itu, jalan utama di Kampung Cisarua belum bisa dilintasi kendaraan bermotor terutama kendaraan roda empat karena mengalami keretakan, pergeseran dan amblas. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Badri alias Apihbadi (62) menatap kosong melihat rumah tetangga di depannya yang rusak akibat gempa Cianjur, Senin (26/11/2022) lalu.

Saat ditemui, ia hanya duduk terdiam di depan rumahnya di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Kepada Tribunnews Depok, Sabtu (26/11/2022) kemarin, pria yang disapa Apih itu menceritakan bagaimana detik-detik saat gempa bumi terjadi, Senin lalu.

Apih mengaku, ketika itu sedang berbaring di kamarnya.

"Saya sedang sakit saat itu. Meriang. Jadi berbaring saja di kamar. Kemudian, terjadi gempa, menggoyang rumah kami," kata Apih.

Spontan, Apih langsung lari keluar rumah.

Dia mengaku, bahkan hampir terjungkal menabrak tembok karena panik saat menyelamatkan diri.

Berita Rekomendasi

"Goyangan gempa hanya beberapa detik, tetapi sangat kuat. Semua perabotan di rumah jatuh. Saya merasa seperti kiamat saja," ujarnya.

Baca juga: Kisah Bocah Korban Gempa Cianjur yang Dirawat Ala Kadarnya oleh RS, Alasannya Tak Ditanggung BPJS

Setelah selamat sampai di halaman rumah, Apih menyelamatkan istrinya yang terkena material bangunan yang jatuh dari atas dapur rumahnya.

Apih lalu berkumpul bersama istri, anak dan cucunya di halaman depan rumah.

Sesaat kemudian dia melihat bangunan dua lantai milik Pesantren Almubarok yang berada di depan rumahnya ambruk.

"Ada santriwati yang minta tolong. Lalu saya pergi menyelamatkan satu santriwati yang pingsan di pesantren tersebut," ucapnya.

Semua santriwati di pesantren tersebut, lamjut Apih, selamat dari bangunan yang ambruk itu.

"Alhamdulilah, mungkin karena karunia Allah semua santriwati selamat. Tidak ada yang cacat. Hanya ada satu yang pingsan, kaget kali ya," imbuhnya.

Belum hilang rasa keterkejutan melihat pesantren ambruk, Apih melihat pemandangan lebih dramatis lagi.

Dia menyaksikan rumah tetangganya yang berada di sebelah Pesantren Almubarok terangkat hingga fondasinya.

Prajurit Korps Marinir TNI AL dan SAR Gabungan berhasil mengevakuasi 13 jenazah warga yang tertimbun longsor akibat gempa pekan lalu, di Cianjur Jawa Barat, Sabtu, (26/11/2022).
Prajurit Korps Marinir TNI AL dan SAR Gabungan berhasil mengevakuasi 13 jenazah warga yang tertimbun longsor akibat gempa pekan lalu, di Cianjur Jawa Barat, Sabtu, (26/11/2022). (ISTIMEWA)

Bangunan dua lantai itu pun miring ke belakang tanpa ada kerusakan berarti.

"Saya jadi tegang. Saya syok, apa ini benar atau mimpi. Saya lihat rumah kok terangkat ke atas," tuturnya.

Hingga saat ini Apih mengaku masih merasa shock dan trauma.

Ia tak menyangka peristiwa gempa itu sangat merusak semua bangunan dan rumah di sekitarnya.

"Saya tidak bisa tidur dan tidak bisa makan. Baju juga belum diganti. Saya bahkan tidak berani masuk rumah, walaupun dekat posko pengungsian," ungkapnya.

Saat ini Apih mengungsi ke tenda pengungsian dan belum berani kembali ke rumah. Semua barang-barang perabot rumahnya hancur.

"Saya masih trauma. Tetapi alhamdulilah masih selamat," tambahnya.

Sejak mengungsi pada Senin (21/11/2022), dia mengaku semua barang kebutuhan di Posko Pengungsian tercukupi, baik makanan, pakaian, selimut, dan kebutuhan lainnya.

"Di posko pengungsian kita bisa berkumpul bersama sambil menghibur diri dan melakukan wasilah kenapa bisa sampai begini," ujarnya.

Dia berharap ada bantuan pemerintah untuk memperbaiki rumahnya yang rusak sedang.

"Kalau ada bantiam pemerintah, alhamdulilah. Semoga bisa perbaik rumah dan tetap tinggal di sini. Tetapi cucu saya tidak mau lagi tinggal di sini, dia masih trauma," tandas Apih.

73.693 Warga Mengungsi

Ratusan orang meninggal pasca-gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) lalu.

Hingga kini, jumlah meninggal mencapai 318 orang dan 7.729 orang luka-luka per Sabtu (26/11/2022), pukul 17.00 WIB.

Kemudian, sebanyak 73.693 warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Fajar Setyawan.

"Korban jiwa, meninggal dunia berjumlah 318 orang. Adapun hasil pencarian hari ini (Sabtu), ada 8 jiwa per 17.00 WIB," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube BPNB Indonesia, Minggu (27/11/2022).

Adapun untuk 2 warga yang ditemukan jasadnya pada Jumat (25/11/2022) lalu, teridentifikasi merupakan warga Desa Cijedil, termasuk korban hilang.

Sehingga, jumlah korban hilang yang sebelumnya 24 berkurang menjadi 14 orang.

Sementara itu, korban luka akibat gempa berjumlah 7.729 orang.

Rinciannya, 595 orang luka berat, 7.134 orang luka ringan.

Korban luka berat yang masih dirawat di rumah sakit hingga saat ini sebanyak 108 orang.

Untuk korban luka ringan yang sudah tertangani, kini telah kembali ke rumah masing-masing.

Baca juga: UPDATE Gempa Cianjur: Kemarin Tim SAR Gabungan Temukan 8 Jasad, Korban Meninggal Jadi 318 Orang

Diberitakan Tribunnews.com, Tim SAR terus melakukan pencarian para korban gempa Cianjur.

Kabasarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi, mengungkapkan tim SAR dibagi dalam tiga tim untuk operasi di tiga area pencarian (worksite).

Ia merinci, Tim Alfa di lokasi Warung Sate Shinta, Tim Bravo di Desa Cijedil RT 03 RW 1 Kecamatan Cugenang, Tim Charlie beroperasi di Kampung Cicadas Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.

"Tim SAR sudah bergerak ke lokasi pencarian masing-masing sesuai briefing pagi pukul 07.00 WIB di Posko Basarnas," kata Henri melalui keterangan tertulis, Sabtu (26/11/2022).

Sebagian cerita tayang di Warta Kota/Tribun Depok dengan judul: Badri Terperangah Lihat Rumah Tetangganya Terangkat dan Lainnya Hancur Saat Gempa Cianjur

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas