Jenazah Diduga Korban Helikopter Polri yang Jatuh Ditemukan di Pantai Burong Mandi
Jenazah pertama diduga korban helikopter Polri yang terjatuh di perairan Kepulauan Bangka Belitung, akhirnya ditemukan di sekitar Pantai Burong Mandi.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah pertama diduga korban helikopter Polri yang terjatuh di sekitar perairan Kepulauan Bangka Belitung, akhirnya ditemukan.
Korban ditemukan di sekitar Pantai Burong Mandi.
Hal itu dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Menurutnya, jenazah yang ditemukan itu diduga kuat adalah satu di antara kru helikopter.
"Info terakhir ada penemuan jenazah di sekitar Pantai Burong Mandi. Jenazah diduga kru," kata Ramadhan kepada Tribunnews.com, Senin (28/11/2022).
Ia menuturkan bahwa jenazah kini masih ditarik memakai perahu nelayan.
Nantinya jenazah itu bakal diidentifikasi oleh tim kedokteran.
"Masih ditarik perahu nelayan. Tim identifikasi RSUD sudah standby di daratan," pungkasnya.
Daftar Nama Polisi Penumpang Helikopter yang Jatuh di Bangka Belitung: Ada 1 Perwira dan 3 Bintara
Berikut daftar nama anggota Polri yang ada di helikopter yang hilang kontak di daerah Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung.
Seperti diketahui, sebuah helikopter dilaporkan hilang kontak dan diduga jatuh di Perairan Bukul Limau, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Minggu (27/11/2022).
Heli tersebut diketahui membawa 4 anggota polisi.
Helikopter tiper NBO 105 milik Polri registrasi Police-1103 itu terbang dari Pangkalan Bun menuju ke Tanjungpandan dalam misi Patroli.
Helikopter tersebut mengangkut empat anggota polisi, yaitu AKP Arif Rahman Saleh (capt), Briptu Lasminto, Aipda Joko M, dan Bripda Anam.
Kejadian hilangnya helikopter itu berawal saat dua helikopter milik Baharkam Polri terbang dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dengan tujuan Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu siang.
Helikopter dengan nomor registrasi NBO 105/P-1103 dan NBO 105/P-1113 itu sebelumnya menjalani tugas perbantuan atau BKO di Pangkalan Bun.
Baca juga: Helikopter Polri Jatuh di Belitung Timur: Kronologi hingga Pengakuan Nelayan Temukan Puing Kursi
Dikutip dari Kompas.com, dari Pangkalan Bun, kedua helikopter terbang beriringan depan dan belakang sekitar pukul 11.00 WIB. Heli P-1103 berada di depan P-1113.
Pada posisi radial 097 37 NM dari TPN VOR, P-1113 memutuskan untuk deviasi ke kanan menghindari cuaca buruk. Sedangkan P-1103 memutuskan untuk tetap berada di jalur normal.
Setelah berupaya menghindari cuaca buruk, kru di helikopter P-1113 berusaha menghubungi kru di P-1103, tapi tidak ada jawaban.
Airnav yang dihubungi P-1113 juga tidak menerima kabar terkait keberadaan P-1103. Sehingga P-1103 dinyatakan hilang kontak di wilayah Pulau Bukulimau, Belitung Timur.
Sedangkan Helikopter NBO 105/P-1113 terkonfirmasi sudah mendarat di Tanjung Pandan, Belitung.
Kepala Polres Belitung Timur AKBP Taufik Noor Isya mengatakan, dua kapal yang terdiri dari kapal dinas perhubungan dan kapal milik nelayan telah dikerahkan untuk menyisir lokasi hilang kontak.
Hingga pukul 23.30 WIB, tim gabungan masih berada di lautan dalam rangka pencarian dan penyelamatan.
Belakangan nelayan menemukan sandaran kursi bertuliskan Polisi Udara yang diduga berasal dari helikopter yang hilang kontak.
Temuan itu diperiksa di Posko SAR Manggar.
Nelayan bernama Sobri yang menemukan jok persegi berwarna biru tersebut juga telah dimintai keterangan.
Kesaksian nelayan
Nelayan bernama Sobri Wasolat menemukan tiga kursi berwarna biru dongker dengan tulisan Polisi Udara saat pulang memancing di tengah laut.
Kursi tersebut diduga milik helikopter Polri registrasi P-1103 yang hilang kontak dan diduga jatuh di perairan laut Bukulimau Belitung Timur pada Minggu (27/11/2022) siang.
"Kursi ini saya bawa dan simpan di rumah saya," kata Sobri yang juga Ketua RT di Desa Baru, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, kepada Posbelitung.co Minggu (27/11/2022) malam.
Menurutnya, kursi tersebut ditemukannnya di tengah laut.
Sobri sendiri tidak mengetahui terkait kursi yang ditemukannya itu.
Dia mengatakan sudah memberikan informasi terkait penemuan kursi tersebut ke Bhabinkamtibmas untuk diteliti lebih lanjut.
"Tadi siang sekitar pukul 14.00 WIB saya menemukan kursi-kursi itu. Saat sampai daratan baru tahu saya kalau ada helikopter jatuh," kata Sobri kepada posbelitung.co,
Sobri menceritakan saat itu di tengah laut sedang hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Selesai hujan tiba-tiba ia menemukan tiga kursi bertuliskan Polisi Udara.
Dia sendiri tidak mendengar suara ledakan ataupun suara yang menandakan bahwa ada helikopter jatuh.
Meski demikian, dia mengaku sempat melihat helikopter terbang di atasnya.
"Kami saat itu banyak juga kater yang mau pulang, jadi pasti melihat semua. Cuma saat itu hanya ada satu helikopter mengarah ke Tanjungpandan," kata Sobri.
Didirikan Posko Pencarian
Sementara itu, Komandan Pos SAR Belitung, Danang Adi mengatakan, timnya bersama Polri telah mendirikan posko pencarian.
"Kami bersama Polairud sudah mendirikan posko pencarian di Kantor Polairud Manggar," jelas Danang.
Kemudian Danang mengatakan, untuk tahap selanjutnya, pihaknya sedang menunggu hasil koordinasi Kantor SAR di Pangkalpinang.
Selain itu, Danang juga meminta kepada masyarakat untuk memberikan informasi atau melaporkan jika mengetahui, melihat ataupun mendengar suara helikopter.
"Diminta kepada masyarakat agar segera melaporkan jika mengetahui ada suara ledakan atau semacamnya supaya bisa ditindaklanjuti," kata Danang, dikutip dari Bangkapos.com.
Helikopter Bukan Milik Polda Babel
Kabid Humas Polda Bangka Belitung, Kombes Pol Maladi mengatakan, helikopter yang hilang kontak bukanlah milik polda Babel.
"Bukan Polda Babel, itu Helikopter Mabes BKO Kalimantan Tengah (Kalteng)," jelas Maladi pada Minggu (27/11/2022), dikutip dari Bangkapos.com.
Maladi juga mengatakan, penumpang yang di dalam helikopter juga bukan bagian dari Polda Babel.
"Anggota dari Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri," tambahnya.