Pengamat Nilai KSAL Yudo Margono Diusulkan Jadi Calon Panglima TNI Sudah Tepat, Ini Alasannya
Pengamat menilai penunjukan KSAL Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI sudah tepat. Setidaknya ada dua alasan tepatnya penunjukan tersebut.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat militer dan intelijen, Ridlwan Habib mengungkapkan pengusulan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono untuk menjadi calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa sudah tepat.
Ridwan membeberkan beberapa alasannya terkait pengusulan Yudo sebagai calon Panglima TNI.
Pertama, Ridlwan menilai diusulkannya Yudo telah sesuai dengan program 'Poros Maritim' yang digaungkan Presiden Jokowi sejak dirinya memerintah meski saat Panglima TNI dijabat Andika sudah melaksanakannya.
"Oh ya, sebenarnya poros maritim ini kan program sudah berjalan lama ya. Siapapun Panglima-nya bahkan Panglimanya dari matra darat tetap akan bisa mewujudkan poros maritim."
"Saat kepemimpinan Pak Andika Perkasa juga sudah berjalan kan proses itu dan tentunya dibantu Pak Yudo sebagai Kepala Staf Angkatan Laut," ujarnya dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (28/11/2022).
Baca juga: Breaking News: KSAL Laksamana TNI Yudo Margono Diusulkan Jokowi Jadi Calon Panglima TNI
Kedua, Ridlwan menganggap latar belakang Yudo sebagai KSAL dapat membantu Indonesia dalam menghadapi situasi global khususnya konflik yang terjadi di laut.
"Karena kita menghadapi dinamika situasi global di laut seperti konflik dalam tanda petik antara Tiongkok dan Amerika Serikat soal Selat Taiwan. Di sebelah selatan, di Australia, ada (program) AUKUS yang memiliki kapal selam dan dalam waktu beberapa detik bisa masuk ke perairan Indonesia."
"Ini membahayakan juga dan harus diantisipasi juga oleh Panglima TNI yang baru," paparnya.
Lebih lanjut, Ridlwan meyakini perjalanan Yudo yang harus dihadapi seperti mekanisme hingga fit and proper test untuk menjabat sebagai Panglima TNI akan mulus.
Hal tersebut lantaran Yudo dapat melakukan lobi dan diplomasi dengan baik.
Baca juga: Harta Kekayaan KSAL Yudo Margono, Calon Tunggal Panglima TNI, Capai Rp17,9 Miliar
Selain itu, Ridlwan juga menganggap istri Yudo, Veronica Yulis Prihayati memiliki peran untuk semakin memuluskan langkah sang suami menjadi Panglima TNI.
Peran yang dimaksud Ridlwan adalah keakraban Veronica dengan sejumlah politisi bahkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Ibu Vero, istri KSAL, yang juga akrab dengan berbagai macam kalangan, politisi. Ibu Vero akrab dengan Ibu Megawati misalnya. Jadi tidak akan jadi masalah saat di DPR, tinggal waktunya saja barangkali karena berkejaran dengan masa pensiunnya Pak Andika," paparnya.
Sebelumnya, Yudo secara resmi telah diusulkan Jokowi sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun pada 21 Desember 2022.