TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) memberikan ribuan paket bantuan kepada korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

Peradi dalam keterangan persnya, Kamis (1/12/2022), mengatakan ribuan paket bantuan tersebut terdiri tikar plastik, selimut, handuk, peralatan mandi, sabun cuci, obat nyamuk, biskuit, sarung, popok bayi, dan bantal. 

Ketua Umum DPN Peradi, Otto Hasibuan menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada korban gempa, di antaranya di posko pengungsian Taman Prawatasari, Joglo, Cianjur didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hermansyah Dulaimi, Ketua Harian R. D‎wiyanto Prihartono, beserta jajaran pengurus DPN PERADI dan DPC Peradi Jakarta Barat, Jakarta Timur, Karawang, Bandung, hingga Sorong.

Bantuan secara simbolis diterima oleh Danramil 060801 Kapten ‎Dadang Sofyan juga selaku koordinator Posko Pengungsian Taman Prawatasari.

Otto menuturkan, ini merupakan satu misi ‎peduli kemanusiaan dari para pengurus dan advokat anggota Peradi yang tersebar di berbagai wilayah di Tanah Air. 

“Kami datang dari Jakarta, ada juga dari Jakarta Timur, Barat, Selatan, Depok, Karawang, Bandung, dan Cibinong,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya menyambangi dan memberikan bantuan di Posko Pengungsian di Taman ‎Perwatasari karena di sini terdapat banyak pengungsi, yakni mencapai 1.116 orang. 

Dadang menyampaikan terima kasih kepada DPN Peradi dan para advokatnya yang telah memberikan bantuan kepada warga korban gempa.‎

Otto bersama jajaran juga sempat mengunjungi salah satu tenda pengungsi. Para pengungsi antusias menyambut dan terlibat perbincangan.

Baca juga: Akses Jalan Terputus Akibat Gempa Cianjur, Warga Kampung Sarampad Kompak Bopong Bantuan dari Relawan

Lena, salah satu pengungsi mengaku masih trauma atas musibah yang menimpanya dan puluhan ribuan warga Cianjur lainnya.

Warga Sawah Gede, Cianjur tersebut juga menyampaikan, selain masih trauma, ‎rumahnya hancur rata dengan tanah.

Dia menyampaikan terima kasih telah memberikan perhatian dan dukungan kepada para korban gempa.

Otto dan jajaran juga menyampaikan dukungan moril kepada para pengungsi untuk tetap semangat dan berharap segera pulih dari trauma.

“Harus tetap semangat ya Bu. Rumah boleh hancur, tetapi hati tidak boleh hancur. Percayalah Tuhan pasti akan menolong kita untuk bisa bangkit dan pulih dari musibah yang menimpa kita,” katanya.