Podkesmas: Konten Viral Harus Miliki Pesan Moral
Menurut Angga Nggok, saat ini banyak konten yang hanya bertujuan untuk viral, tanpa memikirkan manfaat yang dihasilkan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Personel siniar Podkesmas memberikan tips dan trik membuat konten yang menghibur tanpa menghilangkan nilai moral.
Angga Nggok, salah satu personel Podkesmas, mengatakan konten yang viral harus memiliki pesan moral kepada masyarakat.
"Di balik konten yang menghibur, Podkesmas selalu menyelipkan pesan moral yang ingin selalu disampaikan kepada pendengarnya. Konten yang menghibur tetap harus mempunyai border atau batasan, bukan hanya berisi candaan yang tidak mempunyai edukasi," ujar Angga Nggok melalui keterangan tertulis, Kamis (1/12/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Angga Nggok dalam talk show bertema "Melek Literasi Digital: Menjadi Viral Tanpa Hilang Moral" yang digelar Kemenkominfo bersama GNLD Siberkreasi pada kegiatan Festival Literasi Digital di Parking Lot Mall Phinisi Point, Makassar.
Baca juga: Mengenal Podkesmas, Podcast Teratas di Indonesia
Menurut Angga Nggok, saat ini banyak konten yang hanya bertujuan untuk viral, tanpa memikirkan manfaat yang dihasilkan.
"Seringkali ditemui beberapa orang yang membuat konten di luar nalar yang hanya mengincar viral saja tanpa mementingkan pesan positifnya," jelas Angga Nggok,
Sementara itu, personel Podkesmas lainnya, Imam Darto, mengajak masyarakat membuat konten yang orisinil.
"Lebih baik kita membuat konten yang original dan mempunyai branding tersendiri atau be your self," ucap Imam Darto.
Personel Podkesmas sendiri, adalah Ananda Omesh, Angga Nggok, Surya Insomnia, dan Imam Darto.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Kelompok Masyarakat Kemenkominfo Rizki Ameliah mengatakan edukasi masyarakat dibutuhkan terkait hal yang viral disertai nilai moral.
"Moral bisa disamakan dengan etika, ketika kita memasuki rumah orang lain maka sebaiknya memberi salam ataupun permisi. Sama halnya dengan membuat konten ataupun masuk ke konten orang lain, kita sebaiknya tidak langsung berkomentar negatif atau semacamnya," kata Rizki.
Etika, menurut Rizki, perlu diterapkan oleh masyarakat di dalam dunia nyata maupun maya.