VIDEO EKSKLUSIF Wakil Ketua KPK Johanis Tanak: Saya Bangga Jadi Orang Toraja
Sebagai pria berdarah Toraja, Sulawesi Selatan ini, Johanis memiliki kisah tersendiri dengan tanah leluhurnya itu.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Srihandriatmo Malau
Apakah bapak menyukai kopi Toraja ngggak? Soalnya, orang di dunia internasional, mengenal toraja lebih dulu dari kopinya Pak. Silakan Pak?
Saya senang dengan kopi Toraja, sehingga biasanya kalau ditanya di oleh pelayan di suatu kafe atau dipesawat 'bapak mau minum apa?' Kebetulan ada kopi toraja disitu, jadi saya bilang, jadi saya bilang saya mau 'Air Kotor'. Air kotor itu apa, air kopi Toraja.
Jadi sempat salah paham orang, minta air kotor?
Iyaa, bingung. Tapi untuk lebih populer itu supaya ada satu nama yang terkenal dan berkesan, air kotor itu apa, air kopi Toraja.
Dan saya sudah menyebarkan di beberapa daerah dimana saya bertugas, saya memperkenalkan 'air kotor'. Dan biasa saya pesan kopi toraja, kemudian belikan cuma-cuma kepada teman-teman untuk mempromisikan kopi Toraja.
Saya mau tanya kelebihan kopi Toraja. menurut Bapak, dibandingkan kopi lainnya itu apa?
Pengetahuan saya sih kopi Toraja itu punya rasa tersendiri ya, asamnya ada, pahit-pahitnya ada. Enak.
Dan Kebetulan saya bisa menikmati kopi ketika kopi itu tanpa gula. Kalau sudah ada gula rasanya tidak nikmat. Tanpa gula baru terasa nikmatnya kopi Toraja.
Tapi mungkin Pak Febby perlu tahu sedikit tentang tahu saya khususnya Nama saya nama saya Johanis, itu nama yang diberikan oleh orang tua. Kalau Tanak itu, sebenarnya sudah keliru. Karena saya lahir di kota orang, bapak saya dari kepolisian, kemudian kurang waktu untuk berdiskusi, sehingga waktu ketika ditulis di sekolah itu Tanak.
Padahal seharunya orang nama bapak saya itu Ta'nak. Itu baru punya makna dalam bahasa Toraja katanya. Bahasa Toraja artinya maknanya itu bibit padi di persemaian yang kemudian akan dipindahkan ke sawah. Jadi Itu sekilas saja tentang Ta'nak. Tapi sekarang lebih umum dipanggil Tanak.
Meskipun tidak lahir dan besar di Toraja, Apakah Bapak secara berkala juga berkunjung ke wilayah Toraja?
Saya pertama kali ke Tana Toraja itu menjelang tamat SMA, pertama kali saya ke tanah Toraja. Ya kemudian jarang pergi ke Toraja.
Tetapi ketika Bapak saya Sudah pensiun dan tinggal di Makassar hampir setiap tahun kami berkunjung sampai dengan beliau meninggal, hampir setiap tahun juga. Kemudian kami ziarah ke makam beliau. Makam Bapak ada di tana Toraja, di Sadan, Kabupaten Toraja Utara.
Ketika berziarah tentu memanfaatkan waktu juga mengunjungi lokasi-lokasi tertentu. Apakah punya tempat favorit yang dikunjungi setiap kali Bapak pergi ke tanah Toraja dan sekitarnya?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.