Menko PMK: Pemerintah Masih Data Rumah yang Rusak Akibat Gempa Cianjur
Muhadjir Effendy menyatakan, hingga saat ini pemerintah terus melakukan pendataan rumah yang terdampak rusak ringan, sedang hingga berat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, hingga saat ini pemerintah terus melakukan pendataan rumah yang terdampak rusak ringan, sedang hingga berat.
Ia memerintahkan pihak terkait melakulan pendataan secepat mungkin agar dapat segera dilakukan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Kita lakukan di tahap 1 sebanyak 8.341 rumah yang akan segera diperbaiki," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (2/12/2022).
Sebagai upaya agar penanganan dampak gempa Cianjur lebih efektif, kegiatan tanggap darurat bencana dengan rehabilitasi dan rekonstruksi akan dilakukan secara simultan.
Dirinya menambahkan, untuk mendukung perbaikan rumah dan fasilitas umum yang rusak, perlu dilakukan segera pembersihan puing-puing bangunan runtuh yang dikoordinir oleh BNPB dengan melibatkan TNI dan Polri.
"Kemudian dalam penggunaan Dana Siap Pakai (DSP) untuk tahap rehab rekon agar dilakukan dengan cara efisien, efektif, dan akuntabel dan sesuai dengan peraturan & perundangan yang ada," ucap Muhadjir.
Mengingat sifat bantuan dari pemerintah pusat adalah stimulan. Perlu ada prinsip keadilan untuk bantuan tambahan dari pemkab, pemkot, pemda atau lembaga filantropi lainnya.
Baca juga: Ada Bilik Cinta untuk Korban Gempa Cianjur, Tapi Pasutri Malu Jika Namanya Dipajang Jadwal Antrean
“Jika ada ormas, yayasan, dan lainnya ingin membantu pembangunan rumah baru, maka harus berkoordinasi dengan KemenPUPR, Pemda, Pemkab dan Pemkot,” pungkas Muhadjir.