NasDem Geram Ada Selebaran Munajat untuk Anies, Islamkan Indonesia
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya membuka suara perihal partainya dicatut dalam sebuah selebaran Munajat untuk Anies Baswedan, Islamkan Indonesia
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya membuka suara perihal partainya dicatut dalam sebuah selebaran Munajat untuk Anies Baswedan, Islamkan Indonesia.
Diketahui, pada selebran tersebut terpampang foto Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Wakil Ketua Umum Ahmad Ali, dan Anies Baswedan.
Lalu, di atasnya ada logo Partai NasDem dan bertuliskan "Restorasi Umat Islam Munajat untuk Anies Baswedan - Islamkan Indonesia."
Willy mengatakan Partai NasDem menyayangkan dan menyesali perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut.
"Penyesalan karena praktik yang tidak mencerdaskan ini masih saja terus dilakukan. Menyayangkan karena lagu lama semacam itu masih saja terus didendangkan," kata Willy dalam keterangannya, Jumat (2/12/2022).
Ia menegaskan sejak berdiri pada 11 November 2011, Partai NasDem menyatakan diri sebagai partai berasas Pancasila.
"Seperti sudah menjadi kalimatun sawa (titik temu dari pihak-pihak yang berbeda) bangsa ini, demikian juga bagi NasDem, Pancasila adalah sesuatu yang sudah final adanya," ujar Willy.
Willy menyebut bentuk atau asas negara bukan merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi semuanya, termasuk Partai NasDem.
"PR kita adalah mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan yang teramanatkan di dalam Pancasila dan UUD 1945," ungkap dia.
Ia menuturkan setiap gerak perjuangan Partai NasDem juga selalu mengedepankan semangat kebangsaan.
"Karena itu, NasDem tidak pernah menolerir dan berada di dalam aktivitas yang bertentangan dengan asas negara dan semangat perjuangan 1945," ucap Willy.
Karenanya, Willy menerangkan DPP Partai NasDem menyampaikan beberapa poin atas hebohnya selebaran tersebut, yakni:
Pertama, Partai NasDem tidak pernah terlibat dalam aktivitas dan acara sebagaimana yang dihasutkan di dalam poster undangan tersebut.
Kedua, Partai NasDem tidak pernah memberi persetujuan dan kesepakatan atas pencantuman logo dan foto pimpinan partai dalam selebaran atau poster tersebut.
Baca juga: Izin Acara Anies Baswedan Dicabut: Penjelasan Lengkap Disbudpar Aceh hingga Reaksi Nasdem
Ketiga, Partai NasDem tidak memberi tempat bagi setiap perilaku yang bertentangan dengan asas dan nilai-nilai yang diperjuangkan Partai NasDem.
Keempat, menyerukan pada semua pihak untuk menghentikan praktik-praktik yang dialasi oleh praktik politik kebencian serta semburan dusta (hoaks). Bangunlah propaganda yang mencerdaskan kehidupan bangsa, dan hentikan segala praktik yang membodohi anak bangsa ini.