Yudo Margono: TNI Harus Hadir di Tengah Rakyat sebagai Problem Solver dan Bersikap Humanis
Yudo Margono mengungkapkan TNI harus hadir ditengah rakyat sebagai problem solver. Selain itu ia menginginkan TNI juga harus bersikap humanis.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Fajar Nasucha
Pada proses pendalaman itu, Dave mengatakan pihaknya akan bertanya soal isu-isu faktual seperti situasi Papua hingga alutsista.
"Ya pasti isu faktual semisal peremajaan alutsista, situasi Papua, penegakan hukum, dan potensi mitigasi keamanan," tuturnya.
Pengamat: Ada 5 Hal yang Harus Diselesaikan Yudo jika Terpilih
Pengamat militer, Khairul Fahmi menjelaskan setidaknya ada lima hal yang wajib menjadi prioritas untuk diselesaikan Yudo jika menjabat Panglima TNI.
Sebagai informasi, jika Yudo terpilih menjadi Panglima TNI, maka dirinya hanya akan menjabat selama 11 bulan dan setelah itu memasuki masa pensiun.
Untuk hal pertama adalah pemantapan interoperabilitas matra melalui penguatan peran Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan).
Kedua, adanya peremajaan dan modernisasi alutsista yang dimiliki oleh seluruh matra.
"Dukungan terhadap upaya peremajaan dan modernisasi alutsista termasuk soal pemeliharaan, penggunaan, dan keselamatan pengguna," kata Khairul melalui keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Salam Komando Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Antar Uji Kelayakan Calon Panglima TNI di DPR
Ketiga, penuntasan deretan masalah kekerasan yang dilakukan prajurit baik di lingkungan TNI, masyarakat, maupun daerah rawan dan wilayah konflik.
Keempat, pengkoreksian terkait penugasan anggota TNI yang dianggap kurang relevan dengan tugas dan fungsi dari alat negara bersemboyan Tri Dharma Eka Karma tersebut.
"Keempat, (pengkoresian terkait) pelibatan dan tugas perbantuan TNI dalam hal-hal yang kurang relevan dengan tugas pokok dan fungsi TNI serta tidak memiliki alas hukum yang kuat. Semisal yang sedang banyak dipersoalkan seperti pengamanan gedung Mahkamah Agung itu," jelas Khairul.
Terakhir yaitu komitmen dan penghormatan TNI terhadap prinsip-prinsip netralitas, HAM, demokrasi, dan supremasi sipil.
"Termasuk dalam hal pengawasan parlemen. Kita tidak ingin di masa depan terjadi lagi reaksi berlebihan atas kerja-kerja pengawasan DPR," ujar Khairul.
Baca juga: DPR: Pemaparan Visi-Misi Calon Panglima TNI Yudo Dilakukan Terbuka, Pendalaman Tertutup
Selain itu, Khairul juga melihat ada hal lain yang perlu diperhatikan pula jika Yudo menjabat sebagai TNI yaitu soal Papua, Ibu Kota Nusantara (IKN), hingga kesejahteraan prajurit.
"(Ketika Yudo menjabat Panglima TNI) akan menangani sejumlah tantangan besar warisan, seperti isu dinamika lingkungan strategis, soal Papua dan IKN, juga menyangkut pengembangan organisasi, soal moral, kompetensi, dan kesejahteraan prajurit," katanya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pergantian Panglima TNI