Kemenkes Siapkan 420 Rumah Sakit Pendidikan di Seluruh Indonesia
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono menyebut Kementerian Kesehatan menyiapkan 210 tambahan rumah sakit pendidikan di seluruh Indonesia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono menyebut Kementerian Kesehatan menyiapkan 210 tambahan rumah sakit pendidikan di seluruh Indonesia.
Saat ini telah tersedia, 210 rumah sakit di seluruh Indonesia, terdiri dari 82 unit RSP Utama, 13 RSGM, 28 RS Afiliasi, dan 87 RS Satelit.
“Totalnya nanti akan ada 420 RS Pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, harapannya ini mampu memberikan layanan kesehatan yang memadai, sekaligus bisa menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu” kata Wamenkes dalam keterangannya, Senin (5/12/2022).
Hal ini guna mempercepat pemenuhan dokter, dokter gigi, dan spesialis dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
Baca juga: Kemenkes Ungkap Indonesia Masih Level 1 Transmisi Komunitas Covid-19
“Seperti yang kita tahu, banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang masih kekurangan tenaga kesehatan, dibutuhkan waktu sekitar 7-36 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di jejaring layanan rujukan,” kata Wamenkes.
Wamenkes menjelaskan, upaya akselerasi dilakukan dengan menambah kuota dan jumlah prodi di fakultas kedokteran serta melakukan program pengampuan RS pendidikan terhadap RS lainnya.
Skema ini disebut juga dengan Academic-Based Health System (AHS), yang mana RS didorong agar tidak hanya berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga dalam bidang pendidikan dan penelitian.
Baca juga: 51 Persen Kasus Baru HIV AIDS Terjadi pada Kelompok Remaja, Kemenkes: Target Eliminasi Kian Jauh
“Nantinya akan kita bentuk sistem RS online untuk meningkatkan sistem integrasi dan interoperabilitas antarrumah sakit, sehingga RS Pendidikan yang sudah ada bisa mengampu RS lainnya,” ujar Wamenkes.
Di Indonesia sendiri, program AHS telah dilaksanakan sejak tahun 2010 oleh Universitas Indonesia yang diintegrasikan dengan RSUPN Cipto Mangunkusumo untuk memberikan layanan kesehatan juga meningkatkan produksi tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu.
Baca juga: Kemenkes Ungkap 12.553 Anak Usia di Bawah 14 Tahun Berstatus Terinfeksi HIV
Sejak saat itu, program AHS terus diperluas, mencakup 6 fakultas kedokteran diantaranya Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS).
Keenam fakultas kedokteran tersebut kemudian melakukan pengampuan di enam wilayah.
“Mudah-mudahan, kita bersama bisa meningkatkan jumlah tenaga kesehatan melalui penguatan RS Pendidikan yang terintegrasi,” kata Dante.