Kapolri Jenderal Listyo: Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Eks Napi Teroris
Pelaku merupakan seorang eks narapidana teroris, karena pernah terlibat dalam aksi terorisme di Cicendo serta dihukum pidana 4 tahun dan telah bebas
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa hasil pemeriksaan sidik jari dan pengenalan wajah (face recognition) telah menunjukkan identitas pelaku aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Pelaku bernama Agus Sujatno atau dikenal pula sebagai Agus Muslim.
"Dari hasil pemeriksaan sidik jari dan juga kita lihat dari face recognition, identik menyebutkan identitas pelaku adalah Agus Sujatno atau biasa dikenal Agus Muslim," kata Listyo Sigit, dalam konferensi pers di Mapolsek Astanaanyar, Rabu siang.
Pelaku merupakan seorang eks narapidana (napi) teroris, karena pernah terlibat dalam aksi terorisme di Cicendo serta dihukum pidana 4 tahun dan telah dibebaskan.
"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo, dan sempat dihukum 4 tahun di bulan September atau Oktober lalu yang bersangkutan bebas," jelas Listyo Sigit.
Kendati telah bebas, aktivitas pelaku masih terus dipantau karena ia merupakan eks napi teroris.
"Tentu kegiatan yang bersangkutan kita ikuti," pungkas Listyo Sigit.
Sementara itu, Pengamat Terorisme Al Chaidar menduga kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berada di balik aksi bom bunuh diri di Mapolres Astana Anyar Bandung, Jawa Barat.
Ia kemudian menjelaskan bahwa kelompok JAD ini berafiliasi dengan ISIS dan memiliki kesamaan target serangan dengan yang terjadi pada aksi bom bunuh diri kali ini, yakni polisi.
"Kelompok teroris yang berafiliasi kepada ISIS di Indonesia adalah JAD atau Jamaah Ansharut Daulah. Dan kelompok JAD ini biasanya melakukan serangan-serangan yang ditujukan pada polisi," kata Al Chaidar, dalam tayangan Kompas TV, Rabu (7/12/2022).
Selain itu, kemiripan karakter lainnya adalah terkait bom dan senjata tajam yang dibawa secara bersamaam pada saat hendak melakukan aksi.
"Dan sering sekali juga mereka selain nembawa bom, mereka juga (bawa) senjata tajam, pisau dapur dan sebagainya," jelas Al Chaidar.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Terungkap, Ternyata Eks Napi Kasus Bom Cicendo, 4 Tahun di Nusakambangan
Selanjutnya, kata dia, para pelaku bom dari kelompok JAD ini biasanya melakukan aksi bersama dengan pasangan dan anak, ini jika pelaku telah berkeluarga.
Sementara untuk jenis kelaminnya, bisa saja dilakukan oleh laki-laki maupun wanita.