Program BLT, KIP hingga Pembangunan Jalan Tol yang Membuat Publik Puas terhadap Kinerja Jokowi
Hal itu terungkap dalam hasil survei Poltracking Indonesia yang digelar pada 21 hingga 27 November 2022.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) ternyata berdampak terhadap kepuasan publik bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Hal itu terungkap dalam hasil survei Poltracking Indonesia yang digelar pada 21 hingga 27 November 2022.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo- Ma’ruf Amin adalah 73,2 persen.
"Faktor lain, tren kenaikan kepuasan publik yakni karena BLT yang disalurkan pemerintah untuk menekan dampak ekonomi akibat kenaikan harga BBM," kata Hanta dalam rilis survei Poltracking secara virtual, Kamis (8/12/2022).
Baca juga: Survei Poltracking: 42,8 Persen Publik Setuju Reshuffle Menteri di Kabinet Jokowi
Hanya menyebut berdasarkan hasil survei lembaganya total ada 28,9 persen publik merasa puas atas bantuan tersebut.
"Sebanyak 28,9 persen publik menyatakan BLT merupakan program yang paling dirasakan manfaatnya," ujarnya.
Menurutnya, program BLT bahkan menjadi jurus pemerintah hingga mendapatkan kepuasan publik.
"Program ini menjadi “jurus” pemerintah dalam mempertahankan kepuasan kinerja pemerintahan," ucap Hanta.
Lebih lanjut, Hanta menuturkan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) hingga Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga menjadi faktor publik puas terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf.
"Selain itu, ada program lainnya yang paling dirasakan manfaatnya seperti Kartu Indonesia Sehat 9,9 persen, pembangunan jalan tol/jalan trans 7,8 persen, Kartu Pra Kerja 7,5 persen, dan Kartu Indonesia Pintar 6,2 persen," ungkapnya.
Adapun survei nasional Poltracking digelar pada 21 hingga 27 November 2022 dengan
menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak.