Rangkuman Peristiwa Gempa yang Guncang Jabar dalam Sebulan Terakhir: Cianjur, Garut, kini Sukabumi
Gempa susulan terus terjadi sejak gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022).
Editor: Malvyandie Haryadi
Sementara warga Jakarta lainnya, Nila, yang berkantor di lantai 8 sebuah gedung di kawasan Hayam Wuruk mengaku merasakan getaran gempa yang sangat kuat.
"Saya berkantor di lantai 8. Goyangannya luar biasa. Sampai suara dari benda yang bergetar itu terdengar. Kami langsung menyelamatkan diri ke bawah," ujarnya.
Bupati Cianjur Herman Suherman melaporkan, jumlah korban meninggal akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, kini mencapai 334 jiwa.
Jumlah ini bertambah sebanyak 3 orang. Hasil pencarian korban pada Sabtu (3/12/2022) ditemukan 3 jenazah. Dua jenazah ditemukan di Desa Cijedil dan satu lainnya di Warung Sate Shinta.
"Jumlah korban meninggal dunia bertambah 3 orang menjadi 334 jiwa. Hasil pencarian pada hari ini, Sabtu 3 Desember 2022 ditemukan 3 jenazah," kata Herman dalam konferensi pers update gempa Cianjur secara daring, Sabtu (3/12/2022).
2. Gempa di Garut
Gempa bumi magnitudo 6,4 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2022).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah memastikan gempa M 6,4 tidak berpotensi Tsunami.
Gempa bumi M 6,4 yang mengguncang Garut pada pukul 16.49 ini dirasakan dalam sekala MMI di Garut, Tasik, Ciamis hingga Panimbang.
BMKG melalui akun Twitter resmi @InfoBMKG, menjelaskan pusat gempa beradai di 52 km Barat Daya Kabupaten Garut pada kedalaman 118km.
Titik gempa berada di titik Koordinat: 7.51 LS-107.52 BT
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan gempa magnitudo 6,4 yang mengguncang Kabupaten Garut pada Sabtu (3/12/2022) akibat adanya aktivitas pada lempeng Indo-Australia.
Sementara, mekanisme gempa yang mengguncang Garut lantaran adanya pergerakan geser terhadap lempeng Indo-Australia.
Baca juga: BMKG: Gempa Terkini 5,8 M Guncang Kota Sukabumi Pagi Ini
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” jelas Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.