Absen di Pernikahan Kaesang-Erina, Surya Paloh Disebut Ingin 'Balas Dendam' kepada Jokowi
Ketidakhadiran Surya Paloh dalam pernikahan Kaesang - Erina disebut pengamat sebagai kode Paloh ingin 'membalas dendam' terhadap Jokowi.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS), Agung Baskoro, menilai Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tampaknya ingin membalas dendam terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu merespons ketidakhadiran Surya Paloh pada pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono pada Sabtu (10/12/2022) besok.
Menurut Agung, ketidakhadiran Paloh merupakan sinyal bahwa ia juga bisa memberikan kode-kode politik kepada Jokowi.
"Pertama, ini sinyal balasan (dendam) dari Surya Paloh bahwa ia bisa pula memberikan kode-kode politik kepada Presiden Jokowi karena saat ini ia adalah Ketum partai sekaligus salah satu King Maker di Koalisi Perubahan Indonesia (KPI)," kata Agung kepada Tribunnews.com, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: Surya Paloh Absen di Pernikahan Kaesang Pangarep, Hubungannya dengan Jokowi Disebut Sirna
Selain itu, Agung juga menilai ketidakhadiran Surya Paloh juga bisa menjadi pertanda bahwa KPI semakin mengkristal sebagai Koalisi yang serius digalang oleh NasDem, Demokrat, dan PKS.
"Sehingga, setiap tindak-tanduk Presiden Jokowi harus pula memberi ruang/dukungan yang sama kepada jagoannya poros ini, yakni Anies Baswedan. Ini penting agar kebijakan/program mercusuar Presiden Jokowi tetap bisa dilanjutkan," ujarnya.
Namun, ia menegaskan menteri NasDem di Kabinet Indonesia Maju berpotensi direshuffle apabila aksi saling balas kode tersebut terus dilakukan.
"Ketiga, aksi saling balas kode semacam ini, bisa berdampak langsung bagi masing-masing. Bagi NasDem berisiko direshuffle dan sebaliknya bagi Jokowi ini membuat barisan oposisi menguat," ucap Agung.
Capres Sembrono hingga Tak Ucap HUT NasDem
Sebelumnya, Jokowi mewanti-wanti Partai Golkar agar tak mendeklarasikan capres sembrono.
Hal itu disampaikan Jokowi di hadapan Ketua Umum parpol pendukungnya, termasuk Surya Paloh dalam acara peringatan HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Saat itu, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Ahmad Ali menepis jika pernyataan itu ditujukan ke partainya.
Baca juga: SBY Hadir Tapi Surya Paloh Absen ke Kaesang-Erina, Pengamat: Bisa Jadi Tukar Posisi di Pemerintahan
Tak hanya itu, berbeda ketika HUT Golkar dan Perindo yang mana Jokowi tampak hadir secara fisik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.