Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guru Honorer Minta Ketua KPK Firli Bahuri Usut Dana Pemda untuk Gaji PPPK

Perkumpulan Pendidik Indonesia meminta Ketua KPK, Firli Bahuri, mengusut dugaan permainan seputar pengangkatan guru honorer oleh pemerintah daerah.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Guru Honorer Minta Ketua KPK Firli Bahuri Usut Dana Pemda untuk Gaji PPPK
Istimewa
Sejumlah guru yang tergabung dalam Perkumpulan Pendidik Indonesia meminta Ketua KPK, Firli Bahuri mengusut dugaan permainan seputar pengangkatan guru honorer oleh pemerintah daerah (Pemda). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah guru yang tergabung dalam Perkumpulan Pendidik Indonesia meminta Ketua KPK, Firli Bahuri, mengusut dugaan permainan seputar pengangkatan guru honorer oleh pemerintah daerah (Pemda).

Pasalnya, hingga saat ini masih banyak persoalan yang membuat nasib guru honorer tidak jelas, termasuk keberadaan 15.415 guru yang sudah lulus seleksi PPPK 2021 namun belum juga diangkat Pemda.

"Sampai sekarang belum ada kejelasan, kami kerja saja tapi tidak dapat gaji dan tunjangan," kata perwakilan guru honorer asal Indramayu, Dudi Mulyana, Minggu (11/12/2022).

Padahal berdasarkan informasi yang diterima, pemerintah pusat telat menerbitkan Nomor Induk PPPK serta anggaran untuk gaji guru honorer sudah ditransfer ke Pemda.

Baca juga: Kemendikbudristek: 127 Ribu Guru Honorer Bakal Diangkat Jadi PPPK Tahun Ini

"Jawaban pusat dan Pemda beda-beda, katanya sudah ditransfer tapi Pemda bilang belum ada dana. Mohon Ketua KPK turun tangan, ini ada apa? Apa benar Pemda belum terima dana?" ujarnya.

Ia mengaku miris karena bertahun-tahun keberadaan guru honorer terkatung-katung.

Berita Rekomendasi

Meski beban kerjanya tak jauh beda dengan PNS, mereka hanya menerima honor seadanya.

Sikap pemerintah seperti memandang sebelah mata, terutama dengan terbitnya kebijakan yang dianggap kurang memihak guru honorer.

"Anehnya juga banyak guru lulus passing grade tapi usulan formasi dari Pemda malah minim. Padahal kuota dari pemerintah pusat lumayan banyak, tapi kenapa yang diusulkan sedikit," ujarnya.

Guru honorer lain, Anwar Sanusi, berharap KPK mengawal kebijakan proses penerimaan dan pengangkatan guru PPPK karena hal itu menyangkut nasib ribuan guru yang telah lama mengabdi di seluruh pelosok Indonesia.

Di samping itu, sejumlah pihak juga menengarai adanya potensi permainan yang sangat rentan terjadi selama proses tersebut.

"Mohon KPK ini diusut, karena ini terjadi di banyak daerah, dan kami percaya dengan kerja KPK," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas