Sejarah Hari Juang Kartika TNI AD yang Diperingati 15 Desember
Setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat. Simak sejarah lengkapnya di artikel ini.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat.
Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat merupakan hari khusus bagi Korps Infanteri TNI AD untuk mengenang Pertempuran Ambarawa.
Mengutip laman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Hari Juang Kartika TNI AD sebelumnya bernama Hari Infanteri.
Sejarah Hari Juang Kartika TNI AD
Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Jenderal Soedirman pada pertengahan Desember 1945 membuat tentara sekutu terjepit dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang.
Para pejuang RI melancarkan serangan seraya melakukan pengepungan ketat di semua penjuru kota Ambarawa.
Baca juga: Yudo Margono Disahkan Jadi Panglima TNI oleh DPR, Janjikan Netralitas pada Pemilu 2024
Jenderal Soedirman sebagai pemimpin pasukan menegaskan perlunya mengusir tentara sekutu dari Ambarawa secepat mungkin.
Sebab sekutu akan menjadikan Ambarawa sebagai basis kekuatan untuk merebut Jawa Tengah.
Dengan semboyan ”Rawe-rawe rantas malang-malang putung, patah tumbuh hilang berganti”, pasukan TKR memiliki tekad bulat membebaskan Ambarawa atau dengan pilihan lain gugur di pangkuan ibu pertiwi.
Serangan pembebasan Ambarawa yang berlangsung selama empat hari empat malam dilancarkan dengan penuh semangat pantang mundur.
Dari tanggal 12 Desember hingga 15 Desember 1945, para pejuang tidak menghiraukan desingan-desingan peluru maut lawan.
Letusan tembakan sebagai isyarat dimulainya serangan umum pembebasan Ambarawa terdengar tepat pukul 4.30 WIB pada tanggal 12 Desember 1945.
Pejuang yang telah bersiap-siap di seluruh penjuru Ambarawa mulai merayap mendekati sasaran yang telah ditentukan, dengan siasat penyerangan mendadak secara serentak di segala sektor.
Seketika, dari segala penjuru Ambarawa penuh suara riuh desingan peluru, dentuman meriam, dan ledakan granat.