Nada Tinggi Bharada E saat Ditanya Kuasa Hukum Ferdy Sambo hingga Hakim Menengahi
Bharada E terdengar marah hingga mengeluarkan nada tinggi saat ditanya kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
Pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan, ia diminta Ferdy Sambo untuk segera mengisi senjata apinya sebelum mengeksekusi Brigadir J.
Tak berselang lama, Brigadir J masuk ke dalam rumah diikuti Bripka RR dan Kuat Maruf di belakangnya.
"Ketika saya turun, (Ferdy Sambo bertanya), 'Sudah isi senjata kamu?'. 'Belum Bapak'. 'Kau isi dulu'."
"Saya keluarkan, saya kokang, Yang Mulia. Saya masukin lagi di pinggang," kata Bharada E.
"Nggak lama kemudian langsung masuk almarhum. Almarhum duluan, baru di belakang ada Bang Ricky dan Om Kuat, Yang Mulia," imbuhnya.
Baca juga: Soal Debat BAP Bharada E dan Kuasa Hukum Ferdy Sambo, Pakar: Sidang Bukan Acara Pencocokan BAP
Begitu Brigadir J masuk, kata Bharada E, almarhum langsung diminta menghadap Ferdy Sambo.
Menurut Bharada E, Ferdy Sambo sempat memegang leher belakang Brigadir J dan mendorongnya ke depan.
Ia menambahkan, Brigadir J sempat kaget saat tahu reaksi Ferdy Sambo yang marah dan menyuruhnya berlutut.
Bahkan, Brigadir J sempat menanyakan kepada Ferdy Sambo apa yang tengah terjadi.
"(Brigadir J) masuk, Pak FS kan sebelah kiri saya, Yang Mulia. Langsung dia, 'Sini kamu!'."
"Pegang belakang lehernya (Brigadir J), langsung didorong ke depan, Yang Mulia. 'Berlutut kamu!'," urai Bharada E.
"Pas disuruh berlutut, almarhum kaget lihat ke Bapak, 'Eh Pak kenapa, Pak? Ada apa, Pak?'," tambahnya.
Setelahnya, Brigadir J merendahkan tubuhnya ketika Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E menembak.
Mendengar perintah Ferdy Sambo, Bharada E pun melepaskan tembakan ke arah almarhum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.