Ini Alasan Aktivis Perempuan Tidak Bela Putri Candrawathi yang Mengaku Diperkosa Brigadir J
Putri Candrawathi mengaku diancam, diperkosa hingga dibanting 3 kali oleh mantan ajudannya Brigadir j.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putri Candrawathi mengaku diancam, diperkosa hingga dibanting 3 kali oleh mantan ajudannya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir ini mengatakan hal itu dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022) lalu.
Muncul pertanyaan mengapa para aktivis terutama aktivis perempuan tidak mendukung Putri Candrawathi?
Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual Ratna Batara Munti menegaskan pihaknya justu lebih memilih membela Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir Yosua.
“Kita membela Ibu Yosua. Ibu Yosua itu korban ya, yang anaknya dibunuh dengan keji, dieksekusi seperti itu. Kita tentunya enggak terima ya, main hakim sendiri dan sangat keji, tentunya kita bersama dengan Ibu Yosua dan keluarganya,” ucap Ratna Batara Munti dalam program Rosi Kompas.TV, Kamis (15/12/2022) malam.
Baca juga: Terindikasi Bohong, Ini Pertanyaan Tes Poligraf Putri Candrawathi: Apakah Selingkuh dengan Yosua?
Bukan hanya membela Ibu Yosua, Ratna Batara Munti juga mengatakan aktivis jaringan perempuan lebih memilih berdiri memberikan support bagi istri puluhan anggota Polri yang suaminya menjadi korban dari skenario bohong Ferdy Sambo.
“Dan juga saat ini dengan adanya keterlibatan 95 anggota Polri yang terlibat obstruction of justice itu tentunya ketika dipecat, itu juga banyak perempuan-perempuan yang menjadi korban yang selama ini secara ekonomi bergantung dengan suaminya, itu korban,” kata Ratna Batara Munti.
“Itu harus dipertimbangkan bukan hanya PC (Putri Candrawathi),” tambahnya.
Bagi Ratna Batara Munti, Putri Candrawathi memiliki banyak kejanggalan untuk dibela oleh aktivis perempuan meskipun mengaku diperkosa.
“Dia bukan mencerminkan kebanyakan, mayoritas korban perempuan yang kita damping selama ini, banyak kejanggalan,” ujar Ratna Batara Munti.
Sebagai korban perkosaan, Ratna Batara Munti meragukan kebenaran Putri Candrawathi mengalami kekerasan seksual.
Menurut Ratna Batara Munti, bagaimana mungkin orang yang diperkosa dan dibanting 3 kali mampu bertemu pelakunya beberapa saat setelah kejadian.
“Ada enggak korban perkosaan yang dibanting sampai 3 kali, yang mengalami tentu saja perkosaan itu pemaksaan penetrasi pe**s ke va***a yang tidak dikehendaki oleh korban dan itu kan pasti secara fisik dan psikis itu menimbulkan depresi trauma, ada enggak yang meminta ketemu pelakunya belum lama kejadian,” ungkap Ratna.
Sebagaimana fakta persidangan, istri Ferdy Sambo atau Putri Candrawathi mengaku mengalami perkosaan yang dilakukan oleh Yosua di Magelang.