Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Nasional: Rumah Hadiah Negara untuk Jokowi | Emosi Irfan Widyanto di Hadapan Ferdy Sambo

Berita populer nasional Tribunnews.com: Rumah hadiah negara untuk Jokowi, hingga emosi Irfan Widyanto pada Ferdy Sambo.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Populer Nasional: Rumah Hadiah Negara untuk Jokowi | Emosi Irfan Widyanto di Hadapan Ferdy Sambo
Kolase Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendapat rumah dari negara. Jokowi memilih lokasi rumah baru itu di Colomadu, Karanganyar. Harga tanah yang dibeli diperkirakan setidaknya Rp 12 miliar. 

Diketahui, mantan Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, Irfan Widyanto, sempat terdiam saat diberi kesempatan hakim menanggapi kesaksian Ferdy Sambo.

Sebelumnya, Ferdy Sambo menjelaskan dan membela Irfan Widyanto.

Mantan jenderal itu mengatakan Irfan Widyanto tidak bersalah.

Ferdy Sambo mengatakan Irfan Widyanto tidak bersalah lantaran tidak mengerti kejadian sebenarnya di rumah dinasnya.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: VIDEO Ferdy Sambo Akui Skenarionya Berantakan Setelah Rekaman CCTV Tampilkan Brigadir J Masih Hidup

4. 5 Peserta Aksi Mogok Makan di Kantor Komnas HAM Tumbang, Dokter: Tidak Bisa Melanjutkan Aksi

Tim Dokter Rumah Sakit Pena 98 melakukan pemeriksaan medis terhadap peserta mogok makan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Minggu (18/12/2022). Aksi mogok makan di hari ke-6 sebanyak 5 aktivis dari Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang yang melawan atas tindak kejahatan PT. Amman Mineral terhadap masyarakat Sumbawa Barat, tumbang akibat mengalami penurunan kesehatan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Tim Medis RS. PENA 98, merekomendasikan kepada 5 peserta yang dilarikan ke rumah sakit agar menghentikan kegiatan mogok makan untuk memulihkan kondisi kesehatan yang sudah sangat kritis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Tim Dokter Rumah Sakit Pena 98 melakukan pemeriksaan medis terhadap peserta mogok makan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Minggu (18/12/2022). Aksi mogok makan di hari ke-6 sebanyak 5 aktivis dari Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang yang melawan atas tindak kejahatan PT. Amman Mineral terhadap masyarakat Sumbawa Barat, tumbang akibat mengalami penurunan kesehatan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Tim Medis RS. PENA 98, merekomendasikan kepada 5 peserta yang dilarikan ke rumah sakit agar menghentikan kegiatan mogok makan untuk memulihkan kondisi kesehatan yang sudah sangat kritis. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebanyak lima dari 16 peserta aksi mogok makan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (AMANAT) tumbang dan harus dibawa ke rumah sakit. 

BERITA REKOMENDASI

Diketahui, aksi mogok makan itu digelar di Komnas HAM dan sudah dilakukan sejak Selasa (13/12/2022).

Aksi mogok makan ini dilakukan oleh warga Sumbawa Barat yang menjadi korban perusahaan tambang emas dan tembaga PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Tim dokter dari Rumah Sakit (RS) Pena 98, Rudolf Usmany, mengatakan ada lima orang peserta aksi mogok makan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

"Kami merasa bahwa sesuai dengan kondisi saat ini tidak bisa melanjutkan aksi dan ini terkait kondisi potensial ancaman jiwa sehingga kami mengambil inisiatif secara medis untuk membawa kelima sahabat kami ini ke RS Pena 98 di Kabupaten Bogor (Jawa Barat)," kata Rudolf saat ditemui, di Kantor Komnas HAM, Minggu (18/12/2022).

Selanjutnya, Rudolf menyampaikan, sebanyak 11 massa aksi lainnya dalam kondisi for the line atau tidak bisa dikatakan baik atau tidak.


Meski begitu, kata Rudolf, 11 orang itu masih bisa melanjutkan aksi namun tetap akan dimonitor secara berkala.

Baca selengkapnya >>>

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas