Fakta-fakta soal Grup WhatsApp Duren Tiga: Dibuat Ricky Rizal, Belum 24 Jam Eliezer Left Duluan
Ahli Digital Forensik Ditsiber Polri Adi Setya mengungkap grup WhatsApp Duren Tiga berisikan para terdakwa pembunuhan Brigadir J.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Fakta-fakta soal grup WhatsApp bernama 'Duren Tiga' yang dibuat pasca-tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Ahli Digital Forensik Ditsiber Polri, Adi Setya mengungkapkan adanya sebuah grup WhatsApp yang berisikan para terdakwa pembunuhan Brigadir J.
Grup WA ini dibuat empat hari pasca tewasnya Brigadir J atau pada 11 Juli 2022.
Hal itu disampaikan Adi Setya saat dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi ahli di persidangan Senin (19/12/2022).
Lantas apa fakta-fakta soal grup WhatsApp bernama 'Duren Tiga' ?
Berikut fakta-fakta soal grup WhatsApp bernama 'Duren Tiga' yang dibuat pasca-tewasnya Brigadir J.
Baca juga: JPU Diminta Pintar Tempatkan Diri agar Tidak Ciptakan Situasi yang Ringankan Terdakwa Ferdy Sambo Cs
Upaya Perintangan Penyelidikan
Pada persidangan itu, Adi mengatakan grup tersebut dibuat oleh terdakwa Bripka Ricky Rizal Wibowo.
Kuasa hukum Brigadir J, Martin Lukas Simanjutak menilai kehadiran Adi di pengadilan tak lain untuk mengungkapkan peran aktif Ricky Rizal dalam upaya pembunuhan Brigadir J.
"Karena tadi kan disampaikan yang membuat grup itu Ricky."
"Jaksa dengan menghadirkan ahli ini ingin menjelaskan bahwa Ricky ini ada perannya aktif, bukan hanya pasif saja."
"Grup WhatsApp tersebut dibuat pasca penembakan, pasti tidak ada hubungannya dengan perencanaan pembunuhan, karena baru dibuat setelah penembakan terjadi."
"Ini menurut saya ada hubungannya dengan obstruction of justice karena ada suatu komunikasi yang diinisiasi oleh Ricky," tuturnya," kata Martin.
Martin menduga, grup ini dibuat sebagai upaya mengaburkan atau merintangi penyidikan kasus tewasnya Brigadir J.
Isi Percakapan Lenyap
Ahli menerangkan, dari grup WA sudah tidak ditemukan adanya percakapan antara anggota grup.
Bahkan, ahli juga tidak mengetahui secara pasti kapan isi percakapan itu lenyap.
Seharusnya, kata Martin, pihak induk perusahaan WhatsApp yakni Meta juga turut dimintai keterangan.
Menurutnya, pemulihan terhadap chat yang disebut telah hilang itu bisa dilakukan oleh pihak Meta.
"Saya yakin chat itu bisa di-restore oleh pihak Meta, tapi apakah ada keseriusan untuk me-restore chat itu atau tidak, nah itu yang saya tidak paham."
"Sampai sekarang belum ada pihak Meta yang dihadirkan untuk menjelaskan apa saja teks yang hilang," jelas Martin.
Baca juga: Majelis Hakim Tolak Permintaan Saksi Ahli Sidang Ferdy Sambo Cs Digelar Tertutup
Dibuat Ricky Rizal
Ricky Rizal berinisiatif untuk membuat grup WhatsApp baru setelah grup WhatsApp sebelumnya tidak berpenghuni.
Adapun para anggota kabarnya telah left dari grup lama.
Ricky lantas membuat grup baru untuk keperluan koordinasi antar ajudan dan asisten rumah tangga (ART).
Termasuk koordinasi dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Jadi grup awal itu nama tetep Duren Tiga, tapi karena pasca Yosua sudah meninggal, semua orang di grup itu pada left grup, makanya Ricky bingung gimana mau laporan-laporan."
"Jadi dibuatkan Ricky lagi, disitu ada Richard juga, tapi Richard left karena Richard ganti nomor."
"Makanya kemarin saat kami perjelas berapa orang yang ada di grup, lebih dari 7. Kalo disebutkan banyak," kata tim kuasa hukum Ricky Rizal, Zena Dinda Defega.
Baca juga: Sidang Ferdy Sambo, Ahli Psikologi Forensik: Hari Ini Akan Ada Kepeningan Kepala Jaksa Penuntut Umum
Eliezer Keluar
Adi Setya juga menjelaskan siapa saja yang masuk dalam grup tersebut.
Kelima terdakwa kasus pembunahan yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi hingga Richard Eliezer juga masuk dalam grup.
Namun, belum sampai sehari, Eliezer telah left dari grup.
"Pertama kontak WhatsApp atas nama Richard, kedua atas nama Ricky Wibowo, ketiga atas nama Damson Koban, berikutnya atas nama Deden, kemudian kontak atas nama Irjen Ferdy Sambo, kontak WhatsApp atas nama Putri Candrawathi, kontak WhatsApp atas nama Diryanto, kontak WhatsApp atas nama Om Kuat."
"Lalu kontak WhatsApp atas nama SMD, kontak WhatsApp atas nama Tuhan Yesus, kontak WhatsApp atas nama Alfanzo, kontak WhatsApp atas nama Sadam, kontak WhatsApp atas nama Gusti Sejati, kontak WhatsApp atas nama Prayogi Diktara, kontak WhatsApp atas nama AR 19 dan kontak WhatsApp atas nama WTK 46."
"Kalau di sini hanya rentang waktu singkat akun WhatsApp atas nama Richard masuk ke dalam grup tersebut tidak lebih dari satu hari, dia di-add pada jam 5 pagi tanggal 11 kemudian di-remove dari grup tersebut pada jam 8 tanggal 11, jadi enggak sampai 1 hari," jelas Adi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Milani Resti Dilanggi/Dewi Agustina)