Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto ditanya wartawan terkait hal-hal yang perlu menjadi perhatian dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono khususnya terkait daerah rawan, geopolitik, maupun situasi geopolitik.

Tak menjawab pertanyaan tersebut, namun, Andi mengatakan pihaknya masih menunggu hasil analisa lingkungan strategis Yudo yang biasanya akan dipaparkan dalam Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan dan TNI.

Hal tersebut, kata Andi, karena Kementerian Pertahanan dengan TNI mengembangkan strategi gelar dan operasinya berdasarkan analisa lingkungan strategis yang disusun secara rutin.

Untuk itu, kata dia, Yudo harus menyajikan analisa lingkungan strategis untuk dipaparkan di rapat Kemenhan dan TNI pada Januari 2023. 

Hal tersebut disampaikannya usai Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 Gubernur Lemhannas RI di kantor Lemhannas RI Jakarta Pusat pada Rabu (21/12/2022).

"Kita masih nunggu analisis lingkungan strategis yang nanti disampaikan oleh Panglima Laksamana Yudo Margono di Rapim Kemenhan dan TNI di bulan Januari 2023," kata Andi.

Namun demikian, kata Andi, berdasarkan apa yang telah disampaikan Yudo baik pada saat fit and proper test di Komisi I DPR RI, pelantikan Panglima TNI, dan Upacara Serah Terima Jabatan dengan Jenderal Andika Perkasa menurutnya Yudo akan fokus pada persoalan di Papua.

Persoalan yang dimaksud Andi adalah terkait simtom kekerasan.

Baca juga: Jabatan Panglima TNI Tak Sampai Setahun, Laksamana Yudo Margono: Saya kerjakan Maksimal

Bersamaan dengan itu, kata dia, Yudo juga akan mencoba mencari pendekatan yang lebih humanis untuk menangani persoalan Papua.

"Pak Yudo juga akan fokus untuk menggelar operasi gabungan yang lebih berkesinambungan, lebih kuat, terutama di Natuna Utara, dengan melihat eskalasi yang ada di sana," kata Andi. 

"Dan yang ketiga, bersama Polri tetap bersinergi menggelar strategi-strategi kontra teror yang kalau untuk TNI mengandalkan Komando Operasi Khusus TNI," sambung dia.