Kolaborasi MKBM Kemendikbudristek dan Program Insentif Pengmas Bantu Industri Rumah Tangga
Dosen tersebut dibantu oleh tiga mahasiswa yang melihat langsung proses kerja dan dapat memberikan alternatif solusi untuk permasalahan nyata
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program insentif pengabdian masyarakat terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek memberikan manfaatkan bagi industri rumah tangga.
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta yang mendapatkan pendanaan ini membantu warga Kampung Beting, Desa Harapan Jaya, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.
"Ini merupakan implementasi dari program kegiatan kemandirian masyarakat (KKM) guna dalam upaya mendampingi usaha industri rumah tangga yang berkembang dan maju," ujar Ketua Program PKM Heny Ratnaningtyas melalui keterangan tertulis, Rabu (21/12/2022).
Heny mengatakan pihaknya membantu peningkatan perekonomian dan kesejahteraan usaha kecil yaitu usaha produk keripik pisang.
Kegiatan pelatihan yang diberikan masyarakat ini meliputi pelatihan hygiene sanitasi; pengembangan varian rasa, pengemasan dan pemasaran digital.
"Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam upaya mendampingi usaha keripik pangan lokal pada Bapak Suparno dan Ibu Aminah," ucap Heny.
Program pengabdian masyarakat ini diterima langsung oleh Jajang Ginanjar sebagai Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Muara Gembong, Suparno sebagai Kelompok Anggrek KCB Muara Gembong dan Ibu Aminah sebagai Ketua Kelompok Wanita Tani Sumber Rejeki Muara Gembong.
Program pengabdian ini didukung oleh dosen-dosen yaitu Heny Ratnaningtyas, Alifatqul Maulana dan Fifi Nofiyanti.
Baca juga: Kemendikbudristek: Program Organisasi Penggerak Selesaikan Krisis Pembelajaran
Ketiga dosen tersebut dibantu oleh tiga mahasiswa yang melihat langsung proses kerja dan dapat memberikan alternatif solusi untuk permasalahan nyata kepada masyarakat.
Rangkaian kegiatan dimulai dari pelatihan hygiene sanitasi diadakan pada tanggal 4 Desember 2022 yang bermanfaat untuk mencegah penyakit menular, mencegah kecelakaan kerja, mencegah timbulnya bau tidak sedap, menghindari pencemaran, mengurangi jumlah (persentase penyakit) dan lingkungan menjadi bersih, sehat, dan nyaman.
Kegiatan pada tanggal 9 Desember 2022 adalah pelatihan pengembangan beberapa varian rasa produk keripik pisang antara lain permintaan dan kebutuhan konsumen terpenuhi dan berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat, menjadi produk unggulan sebagai makanan oleh-oleh.
Lalu pelatihan pengemasan dan pemasaran digital dilakukan pada tanggal 17 Desember 2022.
"Pengemasan yang baik akan memberi kesan serta meyakinkan konsumen tentang produk dan konsumen akan dengan mudah dan cepat untuk mengenali merek produk, sedangkan manfaat pelatihan pemasaran digital akan dapat menjangkau pasar dan menarik banyak pelanggan," jelas Alifatqul.
Tindak lanjut setelah kegiatan pemasaran digital untuk keripik pisang adalah pelatihan secara bertahap kepada para peserta, karena pendidikan akhir Suparno, Aminah.
Masyarakat setempat yang menjadi karyawan adalah tamatan SD dan tamatan SMP, maka pelatihan pemasaran digital harus dilakukan secara bertahap.
"Tidak langsung instan, harus melalui proses dan bertahap," ucap Fifi.
Kemudian tentang SDM Quality Control, harus dapat merekrut satu atau dua karyawan dan diajarkan serta didik bagaimana cara mendapatkan bahan baku buah pisang yang berkualitas tinggi dan baik.