Pengamat Nilai Operasi Darat Masih Perlu Dilakukan Partai Politik Meski Sudah Masuk Era Digital
Siti Zuhro mengatakan, operasi darat atau sosialisasi secara langsung kepada masyarakat perlu dan masih relevan bagi partai politik.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti politik senior BRIN Siti Zuhro mengatakan, operasi darat atau sosialisasi secara langsung kepada masyarakat perlu dan masih relevan bagi partai politik (parpol) serta elitenya.
Meskipun saat ini media sosial dan digital berkembang pesat sebagai sarana penyebar informasi.
“Memang kalau menurut saya Indonesia memasuki masa transisi. Transisi menuju era digital memang dilakukan tetapi tidak mayoritas melakukan itu. Karena Itu partai politik, elit itu sadar kalau operasi darat ini masih diperlukan. Jadi pertemuan offline, langsung dengan masyarakat masih diperlukan untuk yang tidak bisa diatasi dengan opsi digital, maya,” kata Siti Zuhro, dalam keterangannya, Rabu (21/12/2022).
Siti Zuhro menuturkan, dengan pertemuan tatap muka, maka pesan yang disampaikan bisa diketahui timbal baliknya secara langsung.
Elite partai politik juga bisa melihat mimik wajah dan kesungguhan dari kader mereka.
Baca juga: Survei Aksara: Partisipasi Politik Kaum Muda di Pemilu 2024 Cukup Tinggi
“Sekaligus juga melihat mimiknya, jadi semuanya, raut muka. Sekarang ini beda ya, mungkin karena kita terbiasa dengan model offline, tetapi hampir 3 tahun kita melakukan model model yang lebih digital, hybrid, tetapi sekarang mulai berkembang lagi lebih ke bertemu langsung,“ ujar Siti Zuhro.
Satu di antara partai politik yang tengah membangun sosialisasi dengan metode operasi darat yakni Partai Golkar.
Sekjen DPP Partai Golkar, Lodewijk F Paulus turun langsung ke daerah dalam kegiatan rekrutmen anggota Partai Golkar baru yang disebut Pasukan Operasi Darat di tiga kelurahan se Kota Bandar Lampung.
Baca juga: Pesan Jokowi kepada Laksamana Yudo: Jaga Netralitas TNI agar Tidak Ketarik-tarik ke Politik Praktis
Dia meminta kader Golkar yang baru direkrut agar menyosialisasikan Airlangga Hartarto sebagai calon Presiden.
Saat ini Partai Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
Soal capres, Partai Golkar mantap mengajukan Ketum Airlangga Hartarto sebagai capres. Meski begitu belum ada kesepakatan dari KIB.
Baca juga: Hadapi Tahun Politik 2023, PAN Minta Pemerintah Tindak Tegas Buzzer Politik Penyebar Hoax
"Menurut saya berkoalisi masih terkesan jalan sendiri-sendiri,” sebut Zuhro.
Karena itu dia mengatakan, jika Golkar masih mantap mengusung Ketum Airlangga, seluruh cara harus dilakukan.
“Obsesi Golkar ingin mencalonkan kadernya sendiri, yang notabene Ketum Airlangga,” kata Siti Zuhro.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.