Proyeksi Geopolitik 2023: Masuk Tahun Pemilu, Perpecahan Dua Kubu di 2019 Harus Diselesaikan
Imron Cotan memproyeksikan kondisi geopolitik dunia di tahun 2023 dengan mengaitkan kondisi politik domestik.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Tiongkok, yang juga pengamat internasional, Prof. Imron Cotan memproyeksikan kondisi geopolitik dunia di tahun 2023 dengan mengaitkan kondisi politik domestik.
Tahun 2023, Indonesia memasuki tahun politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, di tengah ketidakpastiaan situasi global, krisis, perang dan memanasnya rivalitas antar kekuatan besar.
Prof. Imron menekankan pentingnya peran dari tetua bangsa Indonesia untuk menyelesaikan perpecahan yang pernah terjadi di tahun 2019, sebelum memasuki kontestasi di 2024.
"Ada faktor domestik yang perlu kita kalkulasi secara cermat, yaitu kontestasi 2024. Disini kita membutuhkan kesatuan dan persatuan menghadapi on slot dari winter ekonomi yang akan datang, dalam sisi lain kita akan terpecah dalam kontestasi-kontestasi politik 2024 mendatang," kata Imron di Gelora Talks dengan tema Geopolitik Outlook 2023, Rabu (21/12/2022).
Washington mendeklarasikan bahwa China dan Rusia merupakan kompetitor strategis yang harus dihadapi, baik masa lalu, sekarang, maupun di masa yang akan datang.
Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Pengamat Sebut Indonesia Butuh Presiden yang Paham Geopolitik
Sehingga pola ini yang akan mendikte cerah atau gelapnya prospek dunia di masa-masa yang akan datang.
Ditambah lagi dua negara yang terlibat dalam perang di Ukraina, menurut Imron ini menambah komplikasi karena mereka merusak rantai pasok dunia.
Proyeksi IMF bahwa akan terjadi krisis ekonomi global di tahun 2023, akan mempengaruhi kondisi di Indonesia.
Imron optimis dengan mengatakan Indonesia masih beruntung, sebab ekonomi Indonesia tidak terlalu jatuh.
Namun, sebelum memasuki kontestasi di 2024 perlu dilakukan penyelesaian perpecahan yang pernah terjadi di tahun 2019, antar 2 kubu yang bersaing saat itu.
Sehingga Indonesia tetap siap menghadapi situasi geopolitik global yang terjadi di tahun itu.
"Karena perpecahan ini, akan membuat kita tidak solid menghadapi slot winter ekonomi pada tahun 2023 mendatang."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.